IZINKAN PERGI

Maafkan aku sobat hati !!
Hari esok yang setia menanti
Sudah tidak ada lagi suguhan kopi
Kopi hangatku saat ini sudah basi
Tidak pantas, bila tetap terhidangi

DUNIA DEMIT

Aroma harum bius menggoda
Lamurkan bait di pelupuk netra
Paparkan impian sejuta aksara rasa
Samarkan jejak berwujudkan nyata

BAU KECUT

Di ambang pintu kegundahan ini !!
Aku rangkum jejak kaki dengan sekeping harap
Aku kupas rangkaian rindu dengan sebelenggu asa
Lalu kupetikan lentera senyuman dengan penuh makna

PEDANG CINTA BERMATA DUA

Entah sampai kapan !!
Aku bisa melepaskan beban yang menghimpit sadar
Entah dengan cara apa !!
Langkah ini bisa berayun bebas lepas seperti dulu lagi
Aku benar-benar merasa tak berdaya berpeluk dilema

UNTUKMU PEJUANG NEGERI

Untukmu wahai calon pemimpin negeri
Untukmu penggerak pemuda pemudi
Untukmu yang berdiri di tanah pertiwi
Untukmu yang merebut sederetan kursi

J U W I T A

Jaharu melangkah tak temukan minhaJ
Jamak terbentang di antara buruJ
Jahulku menjadi hiasan mintakulburuJ
Jalan membias abaikan bias mikraJ

I N G S U N

Ingsun mawujud sukma sejati
Tumindak laku ngeranjuk pinasti
Titi mangsa tumindak ati-ati
Lar gumelar waskita ing lathi

RINDU TAK TERABA

Harum semerbak
Aroma wangi rindu
Rasa meredam

BATU PAVING

Sekilas, kalau di perhatikan memang hal itu hanya benda mati, pada umumnya biasa di sebut batu "PAVING". Walau wujudnya sebagai pelengkap atau sarana penunjang kelancaran melakukan aktifitas, namun manfaatnya teramat besar.

3 MASA MENUNGGU

Mengisahkan tiga waktu menunai kesempatan

Menuai jawab walau jauh dari perkiraan

Tiga burung berdiri berjejer di atas tonggak

Walau terkesan letih namun tak tampak

Menyisakan tanya diatas tapak

BATU PECAH SERIBU

Andai rasa cinta dan kasih sayangmu
Seperti keindahan batu akik pecah seribu
Sudah pasti akan aku jaga
Aku rawat dengan sepenuh jiwa
Tak akan aku biarkan engkau ternoda

PELAJARAN HIDUP

Suatu hari, diwaktu pagi .. seorang Guru SD memberikan tugas kepada murid-muridnya:

"Anak-anak, Seperti apakah Tuhan menurut kalian .. ?!? .. " ujar Guru.

Minggu berikutnya, Guru tersebut menagih PR dari setiap murid yang ada.

"Tuhan itu seperti Dokter .. !?! .." ujar seorang anak yang ayahnya berprofesi sebagai Dokter.
"Ia sanggup menyembuhkan segala penyakit seberat apapun .. !?! ..".

PESAN DALAM RASA

Jangan pernah hadirkan tanya !!
Mengungkap segala rasa yang mendera
Palingkan muka, bila itu kau jadikan tanda

ARJUNA SEJATI

Ibarat bangun tidur disiang hari !!
Mengusap penglihatan yang ternyata sudah lamur
Rasa-rasanya baru kemarin jagoanku tumbuh dewasa
Rasa-rasanya baru sesaat dikau melepas masa lanjang

KAHANAN

Kelingan pepak kahanan cerito wayang jowo
Sesebut jumblegere resi sing kedunungan asmo resi durno
Wujude asline nduwe sifat preman sing puro puro dadi pendito

DERMAGA KEINGINAN

Segenap impian ini !!
Seoalah saling berdesakan menerobos masuk
Menyusupi kesadaran yang mulai terpuruk
Meniti belenggu asa yang belum juga terpatri

KEGELISAHAN

Dalam sekelumit waktu yang terlewati
Kau senantiasa membengkiskan cerita
Walau terkesan tiada, kau seakan menjadi ada
Membuat diri ini mengenangmu hanya sebatas maya

MAKNA ANGKA 10

Angka 1 dan angka 0 = 10.
Angka ini sangat akrab dalam kehidupan kita, tetapi apakah kita menyadari hakikat hikmah dan filsafat yang terkandung dari angka-angka tersebut.
Angka 1 sebagai simbol mewakili “Ada” atau "Onok". Sedangkan angka 0 adalah simbol perwakilan dari “Tiada” atau "Ora Onok".

SEGENGGAM BARA AMARAHKU

Di ambang potret pergantian masa yang berlalu

Aku tak pernah berhenti berkaca seorang diri

Kusimak, kutelusuri seuntai syair pendulang lara

Aku pandangi sejengkal demi sejengkal guratan tipis

KEKOKOHAN CINTA

Madah cintaku garang mengguncang
Hanyutkan sadar samarkan netra
Hilangkan penat membasuh jiwa
Mendiksi kisah penuh dengan kenang

S T O P !!

Peringatan keras !!
Untukmu wahai shang "Pjangga Giras"
Dimana, letak tindak berlampan bringas
Yang selalu merinai langkah dengan ganas

TARGET KU

Pandanganku !!
Hanya terbatasi jarak netra biasa
Sejauh netraku memandang
Di situlah penilaianku akan menjelma
Di situlah pantauanku akan menyebar

ANGKA 11

Angka 11 (sebelas) bila di renungkan dan di simak dengan teliti, maka angka 11 (sebelas) sungguh amat spetakuler dan menyimpan unsur dramatis dalam katagori penentu.
Bila di lihat dan di perhatikan sekilas wujud dari angka 11 (sebelas), wujud atau bentuknya seperti Tonggak, Pilar Atau Pagar, dan kadang juga terlihat seperti Duri yang siap menusuk dengan ketajaman yang berada di atas.

DAWAI SERULING JIWA

Bahtera keheningan rasa dalam jiwa
Bergemuruh tajam merajam hati sang pencinta
Disela uraian senja yang tak terasa menapak
Menghanyutkan keranda masa yang sudah terkoyak
Sirnakan aksara impian tanpa bertepi
Mewujudkan kegelisahan tanpa tertapaki

DERA LUKA PENUHI RINDU

Kupandangi pena goresan aksara
Kutampung paparan jejak perkata
Kusimak tuangan ungkap bermakna
Kutemukan jawaban tak tertanda

WACANA KEHADIRAN RINDU

Wacana hati
Semerbak penuh rona
Berhias mesra

RIHANA AYU FTRIA

Ruang hati edaR kan rasa terpapaR
Indah terkikIs pada pundi pundi imajI
Hantaran Hati nan tulus kini giat terasaH
Akara membias hAnyutkan madah asmarA
Nabastala impiaN tetap rapi tersimpaN
Asrar hati hanyA padamu tetap kutatA

EGO ASMARA LOKA

Di ujung senja asa ku menggerutu
Menekan rindu kian menggebu
Gelora jiwa seolah tiada berseteru
Mencemooh hasrat mencibir pilu

Menahan gejolak pada bait resah ku

JATUH CINTA

Duhai pujangga idamanku
Dengarlah degup getaran rasaku
Hadirmu membuahkan pesona
Membuat diriku makin terlena

ASMARAKU

Ombak samudra cinta membiru
Menepikan perahu hasratku
Tak lenggang kulepas dahagaku
Menikmati segenggam cumbu

MAHLIGAI CINTA

Sebatas senja bergulir indah
Kasihku selalu tercurah 
Akan kubingkai kisah manja 
Pada dirimu puja

BISANE MUNG NYAWANG

Bisikan manja itu,masih terasa
Indah mendekap penuh mesra
Sekelumit rasa datang menjelma
Angan tiada lenggang'tuk menyapa
Namamu terukir dijiwa
Elegi rasaku bersenandung dalam hampa

RAIHLAH BINTANG

Masih terasa dini 
Bunda menimang dirimu putri
Dalam pelukan kasih murni
Senyummu selalu mewarnai

PUJANGGA HATIKU

Andai, getaran alunan cintamu
Seperti gema adzan nan merdu 
Berkumandang tanpa penghalang
Jadi dentum suara tak tersaing
Wujudkan rasa terus berdenting

RIHANA AYU FITRIA

Rasa ini merambat makin meliaR
Ingin segera menunaikan akad sucI
Hanya ketulusan untuk lengkapi risalaH
Akan adanya bait indah asmaralokA
Nama mu slallu terukir menghiasi jalinaN
Agar di setiap langkah bisa terabaA

CINTA TERAKHIR

Cukup sudah perjalananku
Ciptakan sekelumit kisah kelabu
Menetapkan titik hati
Pada arjuna pembangkit puji

CAHAYA MATAKU

Pada setitik cahaya
Salam kutitipkan bersama doa
Pada gelora Jiwa membahana
Kurangkai segenggam asa

TERBELENGGU RINDU

Saat hatiku dicumbui takut
Ada resah bergelayut
Kegelisahan makin menggarut 
Mengurai mimpi kian tersudut

TEMBANG TRESNO

Tetesan janji terucap Tetap terikat kuaT
Egospun tersemai kEtika meraup ekstasE
Madu rindu berMadah setia nyata jadi kelaM
Bingkai harappun memBerai tanpa ada sebaB
Afaksi lama kujaga Akhirnya meraih hampA
Nabastala impianpuN meratap tanpa rintihaN
Gita bersambut Goyahkan asa raih gamanG

NGOMONG APIK APIK

Narasi aksara kiaN menjauhi impiaN
Genggaman harap Gagal aku peganG
Obsesi kerap berkObar jauhi animO
Menapak kusaM meniti waktu makin kelaM
Onak anOmalimu makin membuatku bodO
Nyata tercipta,Namun kujadikan tumpuaN
Gelabah teraih,Genggaman menuai gamanG

S E P I (SEtiaku menePI)

Jejak resah mendulang gelisah 
Hati tertambat gapai gundah 
Ada tanda tiada jawab 
Bayangmu menipis tiada sebab

LAUTAN BERDURI

Banyak lautan berduri yang aku arungi
Namun sangat ku yakini
Tiada rasa setia yang bisa aku nikmati
Kehampaan jiwa yang aku seberangi
Mengalihkan arah tuk mendekati cinta suci

CINTA SUCI

Aku hanyalah lelaki pelantun sukma
Jiwa ku bebas bergelut dengan rasa
Tiada penghalang saat aku berkata
Tiada kekangan saat aku menggapai cinta

CELOTEHKU

Campakkan busana manjamu
Singkirkan gundah disetiap langkahmu
Walau hatimu dirajam ragu
Jangan pernah menyapa dalam bisu
Teruslah menatap diantara semu

LANANG PERIAS AKSARA

Legak legok Pena penoreh katA
Anggun merangkai gErak menghentaK
Netra mengalun R-asa gelapkan ria S
A rus dera mengik-I-s, memekatkan ras A
N abda berbaur s-A-mar memetik lia R
G aung macika a-S-mara terpenuhi bar A

GENERASI JANCOKERS

Saat rangkaian pendapat tersuguhkan !!
Tidak sedikit, kilah di terjang jawaban
Tiada sepi, ulasan di hantam hujatan
Pemikiran dakal, selalu iringi cercaan

PENJELASAN RASA

Entah, dengan cara apa aku harus mengucap
Sejuta aksara yang tertuang serasa mati rasa
Mengupas kisah, namun tak menjelma
Hanyutkan impian yang tak lagi bisa terusap

PANAH KERAGUAN

Sepasang mata ini seakan tak bisa terpejam
Memintal resah di antara ambang kelam
Ada tanya tanpa memiliki tanda
Meranum kisah memetik sekeping asa

RACUN ASMARA

Lama nian aku diam membisu
Abaikan laknat tanpa aku tahu
Bukannya aku tidak mau
Namun, semua itu atas kemauanmu
Kulakuan semua hanya demi kamu