- Motivasi - "Cara terbaik untuk menghargai kejadian yang hadir menerpa, hanya dengan menikmatinya tanpa memiliki penilaian negatif" .. Pujangga Giras - Cak Dion's Lapendoz - Pertapa Linglung

<< Hargai karya orang lain, "NO - PLAGIAT" >>

Selasa, 23 Februari 2016

GETOK TULAR

Getok (memukul) Tular (menyebar)
Bila di urai menjadi makna menyebarkan atau membesar-besarkan kabar berita dengan penekanan (pukulan) tanpa dasar.
Hal inilah salah satu pemikiran yang kolot, yang tidak sesuai dengan apa yang di syariatkan dan apa yang di anjurkan. Hal demikian, akan membawa perkara yang tidak akan tuntas dan selalu sambung menyambung sampai kasunyatan yang sesungguhnya terkuak.

Menghubung-hubungkan suatu perkataan atau perkara yang belum pasti di ketahui titik sumbernya, yang pasti akan menyamarkan prihal permasalahan atau perkataan itu sendiri. Dan pada akhirnya akan menciptakan  keraguan yang teramat terkuak.
Walau nantinya kenyataan yang sesungguhnya terbukti, tetap saja keraguan yang btertanam tak akan bisa luntur, apalagi hilang sama sekali.

Akankah kita harus menyalahkan pabrik pembuat korek api, bila pada suatu ketika terjadi kebakaran.
Dan akankah kita juga menyalahkan si pembuat pisau, bila terjadi pembunuhan atau pembantaian.
Kesemuanya pasti akan di telusuri dengan teliti, tiada tergesa-gesa mengambil kesimpulan yang akan membawa dampak merugikan di masa mendatang.

Demikian pula dengan pandangan tentang ke Ilmuan, Ajaran, ataupun suatu Aliran
Akankah kita harus menyalahkan keilmuan, ajaran ataupun aliran. Bila penganutnya melakukan kesalahan atau perbuatan yang menyimpang .. he, he, he ..
Alangkah piciknya seseorang yg memiliki pemikiran yg demikian, yang hanya sekedar mengulas, mengupas dan mengurai anggapan tanpa mau menelusuri terlebih dulu. Dan cuma berdasarkan apa yang di lihat dan apa yang tercetus dalam pemikiran diri pribadi tanpa memantau dan mengembalikan pada intraksi hubungan sebab musababnya atau sebab dan akibat.

Tidak ada benda, kepercayaan (Religi), ilmu (Ajran) serta kecerdasan (kepandaian) apapun yang menyalahin beradaban pada kehidupan yang kita rasakan. Hanya oknum-oknum tertentu yang menyalah gunakan dengan apa yang mereka ketahui, tekuni dan yang pasti apa yang mereka dapat.

Bila di simak secara medetail, semua kesalahan atau penyimpangan yang terjadi tersebut bukan dari apa yang menjadi media yang ada di luar diri insan, dan yang telah di raih dan didapatkannya. Semua yang pasti kembali pada Hasrat Nafsu yg bersarang pada diri setiap insan.
Bila demikian adanya, akankah kita harus menyalahkan pada Sangt Pencipta Nafsu dan menyalahkan Sang Pembuat Cerita tentang segala permasalahn yang tergelar dalam kehidupan ini.

Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar