Tetap menjadi ada, walau tanpa ketiadaan
Tanpa ketiadaan, kesemuanya tetap ada
Bukan karena ada, impian terkabulkan
Dengan ketiadaan, justru akan ketara
Buah ketiadaan, bebas meraih cita
Akar ketiadaan, benih penguat jiwa
Bukan karena ketiadaan meraih duka
Dengan adanya ada ciptakan prahara
Apa yang ada, terwujud dari ketiadaan
Dari ketiadaan nyata menjadi ada
Dari yang ada, akan kembali ke tiada
Dari yang tiada, tetap menjadi ada
Apa yang ada pastinya akan sirna
Apa yang tiada menumbuhkan ada
Wujud yang ada adalah kekosongan
Wujud tiada adalah benih kesempurnaan
Ada dan tiada tak pernah terpisah
Tumbuh berkembang sebagai risalah
Karena apa yang ada belum tentu ada
Dan yang tiada, belum tentu juga tiada
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tanpa ketiadaan, kesemuanya tetap ada
Bukan karena ada, impian terkabulkan
Dengan ketiadaan, justru akan ketara
Buah ketiadaan, bebas meraih cita
Akar ketiadaan, benih penguat jiwa
Bukan karena ketiadaan meraih duka
Dengan adanya ada ciptakan prahara
Apa yang ada, terwujud dari ketiadaan
Dari ketiadaan nyata menjadi ada
Dari yang ada, akan kembali ke tiada
Dari yang tiada, tetap menjadi ada
Apa yang ada pastinya akan sirna
Apa yang tiada menumbuhkan ada
Wujud yang ada adalah kekosongan
Wujud tiada adalah benih kesempurnaan
Ada dan tiada tak pernah terpisah
Tumbuh berkembang sebagai risalah
Karena apa yang ada belum tentu ada
Dan yang tiada, belum tentu juga tiada
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar