Lebih baik kupasung getar nurani
Berdiam diri merayu hening sunyi
Tanpa mengecup apa yang terjadi
Tanpa meresapi goresan sakit hati
Biarlah saat ini kuberpeluk sepi
Merasakan kebenaran dalam hati
Kunikmati bisikan pada detak kalbi
Penghantar kasunyatan nan hakiki
Aku jenuh mendengar suara sumbang
Kerap bersahutan ciptakan kebenaran
Detik berjalan suguhkan cerita usang
Senantiasa cari cacat dan keburukan
Jejak langkah sudah jelas terbaca
Mengurai alibi pun nyata menuai bara
Kau serupa pengobral aksara mesra
Sekali singgah kerap suguhkan duka
Gerah sudah bercumbu dengan dusta
Tak lenggang berpura edarkan pesona
Memupuk ego di atas singgasana jiwa
Ciptakan sabda bermadah kabut prahara
Biarlah kumengolok kebodohan diri
Tekuni siluet gelap pada budi pakerti
Tampil dalam wujud berkalang nista
Tanpa disokong kepribadian ganda
Biarkan aku terdiam merangkai sesat
Janganlah kau, kau dan kau mendekat
Segeralah diam sebelum terima akibat
Tertikam sembilu berlabur upas laknat
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar