Santun sapa ku ucap
Melebihi makna terserap
Bila ada bekal menuai kilaf
Sudi kiranya menerima maaf
Jejak aksaraku hanyalah kias
Tak sebanding akhlak membias
Bila ada ucap kata membekas
Persahabatan jangan sampai lepas
Wujud pertalian rasaku nyata
Tak akan ternodai dengan bara
Bila tercoreng canda jumawa
Ku harap sahabat sudi menerima
Anggaplah itu bias ketololan
Anggaplah itu ketidak warasan
Anggaplah itu sebuah kebodohan
Anggaplah itu watak kelinglungan
Arti sahabat tetap akan teramu
Hadirmu tercatat di relung kalbu
Tanpamu, masaku menuai semu
Tanpamu, imajiku hanya deru debu
Bait aksaraku tidaklah sempurna
Limpahan diksiku pun banyak sela
Adamu, itulah merubah segalanya
Dari yang tidak ada menjadi ada
Hatur kasih sahabat!
Semoga jalinan ini tetap terikat
Tanpa harus ciptakan sekat
Berjalan seiring mendapat manfaat
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Melebihi makna terserap
Bila ada bekal menuai kilaf
Sudi kiranya menerima maaf
Jejak aksaraku hanyalah kias
Tak sebanding akhlak membias
Bila ada ucap kata membekas
Persahabatan jangan sampai lepas
Wujud pertalian rasaku nyata
Tak akan ternodai dengan bara
Bila tercoreng canda jumawa
Ku harap sahabat sudi menerima
Anggaplah itu bias ketololan
Anggaplah itu ketidak warasan
Anggaplah itu sebuah kebodohan
Anggaplah itu watak kelinglungan
Arti sahabat tetap akan teramu
Hadirmu tercatat di relung kalbu
Tanpamu, masaku menuai semu
Tanpamu, imajiku hanya deru debu
Bait aksaraku tidaklah sempurna
Limpahan diksiku pun banyak sela
Adamu, itulah merubah segalanya
Dari yang tidak ada menjadi ada
Hatur kasih sahabat!
Semoga jalinan ini tetap terikat
Tanpa harus ciptakan sekat
Berjalan seiring mendapat manfaat
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar