Akulah lelaki perangkai dusta
Setiap menjejak terselip canda
Aku tak pernah memiliki rasa iba
Mengukir dera teriring gelak tawa
Wujudku hanyalah lelaki pendosa
Langkahku bebas meraih dahaga
Jejak nista pasti akan tertera
Sebagai tanda, kalau aku tetap ada
Kehadiranku tetap akan tertera
Bukti cerminan kalau aku bersua
Andanya aku tetap tak teraba
Melangkah pelan, jejak tak ketara
Kehadiranku kerap mencari mangsa
Mengukir indah berlampankan dilema
Jejak langkahku kerap menuai prahara
Setiap terlonta ucap, pasti terberai noda
Aku hanyalah sekeping kealpaan
Ramuan aksara kujadikan umpan
Sekali sebait keculasan terpasang
Mangsa pasti terjebak dan meradang
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Setiap menjejak terselip canda
Aku tak pernah memiliki rasa iba
Mengukir dera teriring gelak tawa
Wujudku hanyalah lelaki pendosa
Langkahku bebas meraih dahaga
Jejak nista pasti akan tertera
Sebagai tanda, kalau aku tetap ada
Kehadiranku tetap akan tertera
Bukti cerminan kalau aku bersua
Andanya aku tetap tak teraba
Melangkah pelan, jejak tak ketara
Kehadiranku kerap mencari mangsa
Mengukir indah berlampankan dilema
Jejak langkahku kerap menuai prahara
Setiap terlonta ucap, pasti terberai noda
Aku hanyalah sekeping kealpaan
Ramuan aksara kujadikan umpan
Sekali sebait keculasan terpasang
Mangsa pasti terjebak dan meradang
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar