Badai prahara duka yang kuciptakan
Menumbuhkan benih akar keculasan
Jiwaku terhimpit penuh rasa penyelasan
Tiada lagi gairah tuk menapak kedepan
Hasrat ini memang bersampan kepicikan
Mengungkap jatidiri dalam tipu muslihat
Kebodohanku seakan terpuruk dalam pekat
Edarkan sesal tak mau terima kekalahan
Aku lelaki bodoh bertindak seenak hati
Apa yang terpampang, mesti termiliki
Tiada peduli langkah apa yang di singgahi
Abaikan etika, mengejar keegoisan diri
Pijaran resah kini menyelimuti sadar
Setiap tindak pasti akan berimbas
Jiwa anggara terlanjur sudah mengakar
Meraih insaf, itu hanya terbuai sekilas
Banyak pijaran dusta yang kuwujudkan
Kini tinggal menuai buah yang kutanam
Hanya pasrah diri yang kupersembahkan
Tak akan terpejam, saat menerima balasan
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Menumbuhkan benih akar keculasan
Jiwaku terhimpit penuh rasa penyelasan
Tiada lagi gairah tuk menapak kedepan
Hasrat ini memang bersampan kepicikan
Mengungkap jatidiri dalam tipu muslihat
Kebodohanku seakan terpuruk dalam pekat
Edarkan sesal tak mau terima kekalahan
Aku lelaki bodoh bertindak seenak hati
Apa yang terpampang, mesti termiliki
Tiada peduli langkah apa yang di singgahi
Abaikan etika, mengejar keegoisan diri
Pijaran resah kini menyelimuti sadar
Setiap tindak pasti akan berimbas
Jiwa anggara terlanjur sudah mengakar
Meraih insaf, itu hanya terbuai sekilas
Banyak pijaran dusta yang kuwujudkan
Kini tinggal menuai buah yang kutanam
Hanya pasrah diri yang kupersembahkan
Tak akan terpejam, saat menerima balasan
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar