Mengupas sekelumit rasa tersinggahi
Tak kubiarkan berintraksi dengan kata basi
Sekali menoreh langkah, ciptakan arti
Kubiarkan bait puisi menguasai kalbu
Tanpa mengutamakan aksara merayu
Tak kubiarkan ada sekal di balik cumbu
Sekali tergores hempaskan kuncup ragu
Kubiarkan bait puisi tetap berkelana
Mencari persinggahan aksara merona
Tak kubiarkan aksara puisi jadi senjata
Mengukir tindak berselempang petaka
Kubiarkan bait puisi ciptakan warna
Wujud keindahan menata ungkap bersua
Tak kubiarkan warna mencoreng etika
Menapakkan langkah bermadahkan prahara
Untukmu hai bait puisi dalam kalbu
Teruslah melangkah mencari indukmu
Teruslah menapak walau dera memburu
Teruslah bergema walau terselimuti pilu
Untukmu hai aksara puisi pemersatu
Aksaramu tak akan habis tergerus waktu
Hempaskan bosan walau tersapa sembilu
Masa bersimbah pasti akan menyanjungmu
Tak kubiarkan berintraksi dengan kata basi
Sekali menoreh langkah, ciptakan arti
Kubiarkan bait puisi menguasai kalbu
Tanpa mengutamakan aksara merayu
Tak kubiarkan ada sekal di balik cumbu
Sekali tergores hempaskan kuncup ragu
Kubiarkan bait puisi tetap berkelana
Mencari persinggahan aksara merona
Tak kubiarkan aksara puisi jadi senjata
Mengukir tindak berselempang petaka
Kubiarkan bait puisi ciptakan warna
Wujud keindahan menata ungkap bersua
Tak kubiarkan warna mencoreng etika
Menapakkan langkah bermadahkan prahara
Untukmu hai bait puisi dalam kalbu
Teruslah melangkah mencari indukmu
Teruslah menapak walau dera memburu
Teruslah bergema walau terselimuti pilu
Untukmu hai aksara puisi pemersatu
Aksaramu tak akan habis tergerus waktu
Hempaskan bosan walau tersapa sembilu
Masa bersimbah pasti akan menyanjungmu
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar