Aku tak kuasa menyimak prahara kelam
Menenggelamkan rasa seakan di rajam
Kilatan pijaran dusta nyata terkuak
Bangkitkan sesal jiwa seakan terhenyak
Betapa terguncangnya rasa yang tertanam
Menelantarkan kepingan harap terpancang
Kini masa indahmu telah tenggelam
Terobsesi oleh gairah nafsu binatang
Akulah yang membangkitkan masa kelam
Akulah yang menumbuhkan benih asmara
Aku pulalah yang menyamarkan nista
Hingga terpuruk, kesadaran makin buram
Sekeping harap yang kau rangkai
Kini telah hancur tiada berwujud
Lampan impianmu sudah terberai
Langkah terseok-seok jauhi maujud
Maafkan aku yang menodai masamu
Maafkan aku yang menunda langkahmu
Maafkan hadirku berselempang sembilu
Hingga kini kau terpuruk keindahan semu
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Menenggelamkan rasa seakan di rajam
Kilatan pijaran dusta nyata terkuak
Bangkitkan sesal jiwa seakan terhenyak
Betapa terguncangnya rasa yang tertanam
Menelantarkan kepingan harap terpancang
Kini masa indahmu telah tenggelam
Terobsesi oleh gairah nafsu binatang
Akulah yang membangkitkan masa kelam
Akulah yang menumbuhkan benih asmara
Aku pulalah yang menyamarkan nista
Hingga terpuruk, kesadaran makin buram
Sekeping harap yang kau rangkai
Kini telah hancur tiada berwujud
Lampan impianmu sudah terberai
Langkah terseok-seok jauhi maujud
Maafkan aku yang menodai masamu
Maafkan aku yang menunda langkahmu
Maafkan hadirku berselempang sembilu
Hingga kini kau terpuruk keindahan semu
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar