Tatapan mataku sudah meraih jenuh
Kisah semu tersimak terasa hambar
Alur tersemai, nyata memeluk resah
Bergelimang alasan tiada pernah terhantar
Gemuruh kekata yang kau wujudkan
Tiada lagi bisa menggores dalam
Aksara tertuang terseok-seok raih kelam
Makna tersimpan nyata telah berhamburan
Langkah ungkapmu luruh tiada berdaya
Simbol permata aksara kini telah ternoda
Tiada lagi benih tumbuhkan risalah
Curahan kalimat kini nyata jauhi akidah
Di mana ramuan aksara seindah dulu
Kemana perginya kasiat uraian ungkapmu
Jejak sabda tulusmu kini telah menjauh
Iringi keangkuhan yang tak mau bersimpuh
Kau hanyalah komponen peran cerita
Jejak tapakmu tetap menjadi panutan
Tiada kelanggengan dalam setitik noda
Sekali terwujud, tiada guna edarkan panutan
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Kisah semu tersimak terasa hambar
Alur tersemai, nyata memeluk resah
Bergelimang alasan tiada pernah terhantar
Gemuruh kekata yang kau wujudkan
Tiada lagi bisa menggores dalam
Aksara tertuang terseok-seok raih kelam
Makna tersimpan nyata telah berhamburan
Langkah ungkapmu luruh tiada berdaya
Simbol permata aksara kini telah ternoda
Tiada lagi benih tumbuhkan risalah
Curahan kalimat kini nyata jauhi akidah
Di mana ramuan aksara seindah dulu
Kemana perginya kasiat uraian ungkapmu
Jejak sabda tulusmu kini telah menjauh
Iringi keangkuhan yang tak mau bersimpuh
Kau hanyalah komponen peran cerita
Jejak tapakmu tetap menjadi panutan
Tiada kelanggengan dalam setitik noda
Sekali terwujud, tiada guna edarkan panutan
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar