Belum juga kau singkirkan egomu
Belum juga kau kemasi curigamu
Percuma kau urai syair cemburu
Nyatanya kau haus akan tabu
Belum puaskah kau cari tempat aduan
Belum cukupkah kau edar tantangan
Watak sombongmu melebihi kebaikanmu
Wujud angkuhmu melebihi ketulusanmu
Diamku bukan berarti aku takut
Menjauhimu bukanlah watak pengecut
Tiada beda bila harus berargumentasi
Tiada guna bila tetap mengoreksi noda
Aku selamanya tak lebih baik darimu
Kadang kelalaian kerap menyambangiku
Kadang kealpaan mempengaruhi niatku
Kadang aku hanya menuruti hawa nafsu
Biarkan saat ini, kutekuni kegelapan diri
Abaikan selarik praduga yang menyakiti
Percuma memilki cahaya tuk menerangi
Namun, ciptakan kabut prahara menanti
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Belum juga kau kemasi curigamu
Percuma kau urai syair cemburu
Nyatanya kau haus akan tabu
Belum puaskah kau cari tempat aduan
Belum cukupkah kau edar tantangan
Watak sombongmu melebihi kebaikanmu
Wujud angkuhmu melebihi ketulusanmu
Diamku bukan berarti aku takut
Menjauhimu bukanlah watak pengecut
Tiada beda bila harus berargumentasi
Tiada guna bila tetap mengoreksi noda
Aku selamanya tak lebih baik darimu
Kadang kelalaian kerap menyambangiku
Kadang kealpaan mempengaruhi niatku
Kadang aku hanya menuruti hawa nafsu
Biarkan saat ini, kutekuni kegelapan diri
Abaikan selarik praduga yang menyakiti
Percuma memilki cahaya tuk menerangi
Namun, ciptakan kabut prahara menanti
ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar