Dalam sekeping gundah kupanjatkan doa
Dalam sepenggal gelisah kusodorkan asa
Tiada lagi kata indah penghantar karunia
Mutiara panutan hilang tergerus fatamorgana
Aku rindukan alunan merdu pengobat jiwa
Aku impikan basuhan tulus perias kalam
Kini gema lantunan saksikan benih kelam
Senyum getir iringin bias junjungan duka
Di mana harus kuletakkan keluh kesah
Di mana harus kugantung mimpi resah
Penghantar butiran risalah kini telah ternoda
Jalinan ikatan rasa terbatasi ulah jumawa
Gelora jiwa tak lagi bisa membusung
Hasrat meniti niat nyata sudah terpasung
Simbol perintah hanya dijadikan pajangan
Pengganti titah nyata telah terabaikan
Kumohon maaf padamu junjungan hidup
Aku yakin doamu tak akan pernah redup
Walau saat ini aku tak bisa hadir bersujud
Namun aku yakin, butiran sabdamu tetaplah berwujud
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Dalam sepenggal gelisah kusodorkan asa
Tiada lagi kata indah penghantar karunia
Mutiara panutan hilang tergerus fatamorgana
Aku rindukan alunan merdu pengobat jiwa
Aku impikan basuhan tulus perias kalam
Kini gema lantunan saksikan benih kelam
Senyum getir iringin bias junjungan duka
Di mana harus kuletakkan keluh kesah
Di mana harus kugantung mimpi resah
Penghantar butiran risalah kini telah ternoda
Jalinan ikatan rasa terbatasi ulah jumawa
Gelora jiwa tak lagi bisa membusung
Hasrat meniti niat nyata sudah terpasung
Simbol perintah hanya dijadikan pajangan
Pengganti titah nyata telah terabaikan
Kumohon maaf padamu junjungan hidup
Aku yakin doamu tak akan pernah redup
Walau saat ini aku tak bisa hadir bersujud
Namun aku yakin, butiran sabdamu tetaplah berwujud
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar