Kau ibarat nyawa dari sebuah sajak
Di setiap kehadiran selalu kusimak
Sepasang netraku tak pernah beranjak
Menelusuri perbait bangkitkan detak
Di setiap kehadiran selalu kusimak
Sepasang netraku tak pernah beranjak
Menelusuri perbait bangkitkan detak
Tiada bosan kau selipkan diksi rindu
Terhiasi dengan majas mencandu
Tiap detik kau membuatku terpaku
Menyita kesadaran tak mampu berlalu
Adamu serupa tetesan embun pagi
Setia hadir basahi kegersangan hati
Memberi kesejukkan di relung jiwa
Ciptakan kenyamanan sambut masa
Sepantasnya kau jadi Bidadari Surgaku
Pemilik ketulusan cinta tanpa teramu
Dalam kehadiran kau suguhkan madu
Penghantar percikan bara semangatku
Kaulah belahan jiwa penghuni hati
Namamu terukir di pelataran memori
Rona indahmu kujaga sepanjang waktu
Saat kupetik, pohon cintamu tak melayu
Dengarlah wahai Bidadari Surgaku
Izinkan aku merajut asa denganmu
Izinkan kuarungi lautan cinta bersemi
Akan kuakhiri diatas singgasana janji
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar