Hembusan kelam menerpa derita
Mengikat erat lantunan harap tertunda
Sekelumit asa nyata kini telah sirna
Tergerus watak arogan si penguasa
Ketakutan kini makin merajalela
Mengunci ajal agar tak menyapa
Harga diri kian jauhi simbol etika
Batasi jejak menjemput ajal kedua
Bagi kami, jiwa ini lama telah mati
Terinjak-injak si penjajah masa kini
Bagi kami, raga ini tak memiliki arti
Berjalan terseok-seok abaikan jati diri
Bukan ketakutan karena virus menular
Bukan keresahan menyimak wabah meliar
Hanya kebingungan untuk penuhi kewajiban
Keluarga terlantar akibat kurangnya pangan
Itukah yang kau inginkan?
Itukah yang kau maksudkan?
Membunuh perlahan kaum rendahan
Menekan nafkah suguhkan penderitaan
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Mengikat erat lantunan harap tertunda
Sekelumit asa nyata kini telah sirna
Tergerus watak arogan si penguasa
Ketakutan kini makin merajalela
Mengunci ajal agar tak menyapa
Harga diri kian jauhi simbol etika
Batasi jejak menjemput ajal kedua
Bagi kami, jiwa ini lama telah mati
Terinjak-injak si penjajah masa kini
Bagi kami, raga ini tak memiliki arti
Berjalan terseok-seok abaikan jati diri
Bukan ketakutan karena virus menular
Bukan keresahan menyimak wabah meliar
Hanya kebingungan untuk penuhi kewajiban
Keluarga terlantar akibat kurangnya pangan
Itukah yang kau inginkan?
Itukah yang kau maksudkan?
Membunuh perlahan kaum rendahan
Menekan nafkah suguhkan penderitaan
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar