Entah, harus aku mulai darimana
Aksara puja-pujiku sudah habis
Bait penghantar ucap kian terkikis
Membuatku terpaku, tanpa kata
Entah, di mana bisa aku dapatkan
Kata anggun membuatmu terpesona
Tersenyum sipu sambut kehadiran
Mengusap manja dalam sapa mesra
Imaji aksara indah sudah terkuras
Namun, rona baitmu belum terkias
Ingin tetap bersenandung manja
Menikmati manisnya madu asmara
Kau memiliki pesona tersendiri
Ikhlaskan hati tuk selalu menanti
Ada goda, kerap menata goresan
Menyapa mesra terselip kerinduan
Semerbak aksaramu tak kulupa
Tiap bait menebar membius jiwa
Kulukis harum kekatamu dalam bayang
Agar adanya dirimu tetap bisa kukenang
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Aksara puja-pujiku sudah habis
Bait penghantar ucap kian terkikis
Membuatku terpaku, tanpa kata
Entah, di mana bisa aku dapatkan
Kata anggun membuatmu terpesona
Tersenyum sipu sambut kehadiran
Mengusap manja dalam sapa mesra
Imaji aksara indah sudah terkuras
Namun, rona baitmu belum terkias
Ingin tetap bersenandung manja
Menikmati manisnya madu asmara
Kau memiliki pesona tersendiri
Ikhlaskan hati tuk selalu menanti
Ada goda, kerap menata goresan
Menyapa mesra terselip kerinduan
Semerbak aksaramu tak kulupa
Tiap bait menebar membius jiwa
Kulukis harum kekatamu dalam bayang
Agar adanya dirimu tetap bisa kukenang
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar