Izinkan aku menyetubuhi cemburumu
Izinkan aku menikmati kemarahanmu
Izinkan aku meneguk rasa jengkelmu
Izinkan aku tetap bertahan di sini
Di antara biang kesedihan dalam hati
Biarkan aku terhanyut pada nyiur cercamu
Biarkan aku terbenam dalam arus umpatmu
Akan kuresapi lembabnya lumpur tuduhanmu
Akan kunikmati debur gelombang rindumu
Akan kurasakan kehangatan amarah cintamu
Buaian hangat yang kau tunjukkan itu
Menjelaskan daya pikat tersendiri bagiku
Membuatku makin ketagihan tuk merayu
Bercumbu mesra pada pemilik wajah ayu
Pembangkit gelora pada lorong kelamku
Setiap detik, bayang indahmu menghantui
Menuntun rasaku untuk selalu mencintai
Memupuk semerbak rindu yang tak terganti
Membimbingku untuk selalu menjaili
Menggodamu, agar kau merasa tersakiti
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Izinkan aku menikmati kemarahanmu
Izinkan aku meneguk rasa jengkelmu
Izinkan aku tetap bertahan di sini
Di antara biang kesedihan dalam hati
Biarkan aku terhanyut pada nyiur cercamu
Biarkan aku terbenam dalam arus umpatmu
Akan kuresapi lembabnya lumpur tuduhanmu
Akan kunikmati debur gelombang rindumu
Akan kurasakan kehangatan amarah cintamu
Buaian hangat yang kau tunjukkan itu
Menjelaskan daya pikat tersendiri bagiku
Membuatku makin ketagihan tuk merayu
Bercumbu mesra pada pemilik wajah ayu
Pembangkit gelora pada lorong kelamku
Setiap detik, bayang indahmu menghantui
Menuntun rasaku untuk selalu mencintai
Memupuk semerbak rindu yang tak terganti
Membimbingku untuk selalu menjaili
Menggodamu, agar kau merasa tersakiti
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar