Diam, membisu ikuti gerak sir
Detak nurani rajai aksara tafsir
Dentum angkara menetes bagai bulir
Datang mengusik tanpa bisa terusir
Angkaramu nyata mengusik tenang
Aksara nista datang menjulang
Angan tersita, murkaku meradang
Api cerca hadir tuk menantang
Bingkai rasamu telah mengusikku
Berlabuh tuduh di samudera debu
Bagaikan badai berlapiskan sembilu
Bermaniskan madu berlaburkan empedu
Ingin rasanya kuukir tuduhmu
Ingin rasanya kutantang curigamu
Ingin rasanya kubentang aksaramu
Imanku, tak serendah anggapanmu
Hantaran ini, mewakili ganjalanku
Hantaran ini sekedar wujud murkaku
Hanya kebenaran, menanti sang waktu
Hancurkan persepsi tuduhan hinamu
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Detak nurani rajai aksara tafsir
Dentum angkara menetes bagai bulir
Datang mengusik tanpa bisa terusir
Angkaramu nyata mengusik tenang
Aksara nista datang menjulang
Angan tersita, murkaku meradang
Api cerca hadir tuk menantang
Bingkai rasamu telah mengusikku
Berlabuh tuduh di samudera debu
Bagaikan badai berlapiskan sembilu
Bermaniskan madu berlaburkan empedu
Ingin rasanya kuukir tuduhmu
Ingin rasanya kutantang curigamu
Ingin rasanya kubentang aksaramu
Imanku, tak serendah anggapanmu
Hantaran ini, mewakili ganjalanku
Hantaran ini sekedar wujud murkaku
Hanya kebenaran, menanti sang waktu
Hancurkan persepsi tuduhan hinamu
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar