Kubangun senja dipucuk cemara
Ada kemilau embun yang menetap
Ketika ratapan rindu mulai menyapa
Senjapun berlalu tanpa lenggang
Meninggalkan senyum yang merona
Senja itu masih bergulir di pelataran
Menatap sayu tanpa mau beranjak
Ada genangan air mata yang tertahan
Tercurah nyata bergariskan resah
Mengikis harap yang ditinggalkannya
Senja itu masih tetaplah menggoda
Melukis mesra disela hamparan duka
Rambatannya pelan menghanyutkan
Hempaskan lara membalut luka
Teriring juga senyum tulus tak terbantah
Kemilau rasapun bersinar terang
Menggelitik hasrat tak tertahan
Detak hasrat kian berguncang keras
Mengungkap getaran rindu
Mengungkap aksara ketulusan tak tergantikan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Ada kemilau embun yang menetap
Ketika ratapan rindu mulai menyapa
Senjapun berlalu tanpa lenggang
Meninggalkan senyum yang merona
Senja itu masih bergulir di pelataran
Menatap sayu tanpa mau beranjak
Ada genangan air mata yang tertahan
Tercurah nyata bergariskan resah
Mengikis harap yang ditinggalkannya
Senja itu masih tetaplah menggoda
Melukis mesra disela hamparan duka
Rambatannya pelan menghanyutkan
Hempaskan lara membalut luka
Teriring juga senyum tulus tak terbantah
Kemilau rasapun bersinar terang
Menggelitik hasrat tak tertahan
Detak hasrat kian berguncang keras
Mengungkap getaran rindu
Mengungkap aksara ketulusan tak tergantikan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar