Jalan sejawat menerkam ambisi
Melontar aksara tiada tertapaki
Adamu nyata tiada memiliki arti
Mengumbar umpat jiwa tergelitiki
Melontar aksara tiada tertapaki
Adamu nyata tiada memiliki arti
Mengumbar umpat jiwa tergelitiki
Olokan murkamu hanya siluet basi
Menampung alibi tercetus satu sisi
Kutersenyum iringi guratan pasi
Semakin kusimak, kutertawa sendiri
Kau hanya perindu berselempang iri
Bersorak ria saat sapa menyambangi
Kau hanya segumpal hasrat tercemari
Tiada rela bila jalinan terpatri kembali
Wujudmu hanya kiasan sebagai duri
Mengikat erat terselubung rasa dengki
Mengucap perlahan tebarkan benci
Menyanjung pesona membisiki caci
Aahhhh .. Ternyata kau hanya keladi
Bertampang anggun sebatas puja-puji
Adamu kini sudah kuketahui pasti
Kau tak lebih pelakon pengumbar api
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar