Ketika seduhan kopi pagi kuteguk
Kupejamkan mata hati kian terketuk
Kubeberkan sekelumit masa menjenguk
Kentalnya hitamku kian liar kureguk
Kupejamkan mata hati kian terketuk
Kubeberkan sekelumit masa menjenguk
Kentalnya hitamku kian liar kureguk
Kuncup asah berlarian terbui kutuk
Keras mengumpat dahaga menusuk
Kutak sanggup halau hina merasuk
Kejap cumbui manis, pahit mengumbuk
Kacak kekata mesra kerap mencaruk
Kunyah gulita terserap dalam lubuk
Kenyang melahap pekat kopi bubuk
Kabur mencibir, pangku gerah ceratuk
Kadera tempat menepi tersulam rapuk
Kadru kopi kentalku kini berasa teruk
Kahak menggumpal aroma kian teraduk
Kian kuteguk, pahitnya kian berkecamuk
Kafaah kekata terdiam hati tertunduk
Kasak kusuk hasrat kian mengangguk
Kendala rasa setia hadir menyenguk
Kecap seduhan akhir berasa menyiuk
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar