Aku pendosa berkalang debu
Pencipta prahara di sepanjang waktu
Tiada bosan menapak penuh liku
Gelak tawa iringi kenikmatan semu
Pada jejak baris noda tertera
Pada titah kerap wujudkan noda
Rasa terbelenggu dalam dahaga
Langkah terberai hanyutkan mangsa
Tertatih-tatih daya menyibak kelam
Mengupas tingkah terlanjur curam
Seonak niat kian lama kian tenggelam
Menengguk masa bermadah suram
Di belakang bait ketulusan rasa
Acapkali getar kedustaan tercipta
Hanyutkan sejuta rinai tonggak asa
Hancurkan impian pemupuk masa
Pantaskah ramadhan tetap tersambut
Tindak dalam nodaku tak pernah surut
Tiada waktu sedetikpun tuk menyebut
Justru kesombongan ini menjadi akut
Cahaya ramadhan takpantas kurasa
Hati tiada getar tuk ciptakan nista
Berlaku congkak menanam noda
Acuhkan titah demi turuti hasrat jiwa
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Pencipta prahara di sepanjang waktu
Tiada bosan menapak penuh liku
Gelak tawa iringi kenikmatan semu
Pada jejak baris noda tertera
Pada titah kerap wujudkan noda
Rasa terbelenggu dalam dahaga
Langkah terberai hanyutkan mangsa
Tertatih-tatih daya menyibak kelam
Mengupas tingkah terlanjur curam
Seonak niat kian lama kian tenggelam
Menengguk masa bermadah suram
Di belakang bait ketulusan rasa
Acapkali getar kedustaan tercipta
Hanyutkan sejuta rinai tonggak asa
Hancurkan impian pemupuk masa
Pantaskah ramadhan tetap tersambut
Tindak dalam nodaku tak pernah surut
Tiada waktu sedetikpun tuk menyebut
Justru kesombongan ini menjadi akut
Cahaya ramadhan takpantas kurasa
Hati tiada getar tuk ciptakan nista
Berlaku congkak menanam noda
Acuhkan titah demi turuti hasrat jiwa
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar