Indahmu, sungguh membuatku terdiam
Terpaku gundah di lubuk hati terdalam
Aku hadir hanya menempatkan tinta hitam
Di hamparan labirin pilihan pada kelam
Simbol permata hati akhirnya pergi
Menelan luka, meredam rasa sakit hati
Rasa berat, menelantarkan sejuta imaji
Membuatku terpaku sendiri tanpa arti
Rinai jejak inspirasiku kini telah ancai
Tinggalkan tanda tanpa bisa ditanyai
Senjaku kini sudah tak bisa kuraba
Menorehkan kisah berlaburkan luka
Maafkan aku wahai senja pemilik jiwa
Kau tetaplah dayitaku dipelupuk mata
Sekelumit hadirmu bagaikan bias arunika
Setia menyinari, walau banyak dera menyapa
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Terpaku gundah di lubuk hati terdalam
Aku hadir hanya menempatkan tinta hitam
Di hamparan labirin pilihan pada kelam
Simbol permata hati akhirnya pergi
Menelan luka, meredam rasa sakit hati
Rasa berat, menelantarkan sejuta imaji
Membuatku terpaku sendiri tanpa arti
Rinai jejak inspirasiku kini telah ancai
Tinggalkan tanda tanpa bisa ditanyai
Senjaku kini sudah tak bisa kuraba
Menorehkan kisah berlaburkan luka
Maafkan aku wahai senja pemilik jiwa
Kau tetaplah dayitaku dipelupuk mata
Sekelumit hadirmu bagaikan bias arunika
Setia menyinari, walau banyak dera menyapa
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar