Adakalanya senja itu
Hanya sekumpulan awan beriringan
Hadirnyapun tak bermakna hujan
Seperti lukisan mati
Lataran warnanya tak lagi hidup
Laksana hiasan yang tak indah lagi
Karena curahannya sudah usang
Pepohonannya terlihat kakuh
Terbentang lemah karena lelah
Bunga pun terasa terkubur layu
Mengikis keindahan mahkotanya
Setelah itu !!
Sunyi menyeretnya kelam dan tiada
Hempaskan keanggunan tak bermakna
Secangkir keinginan yang ku suguhkan
Serasa menguap di mataku
Membuyarkan lamunan dalam benak
Mengukit kehangatan di hati
Membangkitkan hasrat yang lama terlupakan.
Hingga aku hanya bisa mengungkap pasrah
Bila hanya bisa dijadikan pelepas dahaga
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Hanya sekumpulan awan beriringan
Hadirnyapun tak bermakna hujan
Seperti lukisan mati
Lataran warnanya tak lagi hidup
Laksana hiasan yang tak indah lagi
Karena curahannya sudah usang
Pepohonannya terlihat kakuh
Terbentang lemah karena lelah
Bunga pun terasa terkubur layu
Mengikis keindahan mahkotanya
Setelah itu !!
Sunyi menyeretnya kelam dan tiada
Hempaskan keanggunan tak bermakna
Secangkir keinginan yang ku suguhkan
Serasa menguap di mataku
Membuyarkan lamunan dalam benak
Mengukit kehangatan di hati
Membangkitkan hasrat yang lama terlupakan.
Hingga aku hanya bisa mengungkap pasrah
Bila hanya bisa dijadikan pelepas dahaga
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar