Untukmu wahai anak negeri
Mengapa prilakumu seperti ini
Kau abaikan tuntunan risalah Ilahi
Kau tenggelamkan wujud jati diri
Kau cuma menuruti bisikan nafsu insani
Wahai generasi muda negeri
Mengapa kau korbankan harga diri
Kau campakkan kesadaran diri
Kau hempaskan peradaban nan hakiki
Hanya demi mendapat si pujaan hati
Kau adalah makluk nan sempurna
Di beri akal dan iman tuk menata
Di bumi kau makluk yang beradab
Justru kau sendiri melupakan adab
Hingga menjadi insan yang biadab
Ingatlah wahai generasi
Engkau adalah penerus negeri
Kehadiranmu senantiasa di nanti
Inspirasimu seharusnya jadi pondasi
Agar bumi pertiwi tak akan dijajah lagi
Pantaskah kau sandang
Sebutan anak negeri yang tertuang
Sedangkan tindak lakumu tak tertata
Mendapat cemooh sepanjang masa
Selalu menuai kecam tiada kira
Berselimutkan kata
Bermandika makna
Beralaskan rasa
Mengapa prilakumu seperti ini
Kau abaikan tuntunan risalah Ilahi
Kau tenggelamkan wujud jati diri
Kau cuma menuruti bisikan nafsu insani
Wahai generasi muda negeri
Mengapa kau korbankan harga diri
Kau campakkan kesadaran diri
Kau hempaskan peradaban nan hakiki
Hanya demi mendapat si pujaan hati
Kau adalah makluk nan sempurna
Di beri akal dan iman tuk menata
Di bumi kau makluk yang beradab
Justru kau sendiri melupakan adab
Hingga menjadi insan yang biadab
Ingatlah wahai generasi
Engkau adalah penerus negeri
Kehadiranmu senantiasa di nanti
Inspirasimu seharusnya jadi pondasi
Agar bumi pertiwi tak akan dijajah lagi
Pantaskah kau sandang
Sebutan anak negeri yang tertuang
Sedangkan tindak lakumu tak tertata
Mendapat cemooh sepanjang masa
Selalu menuai kecam tiada kira
Berselimutkan kata
Bermandika makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar