PENEBAR NODA

Dikala sepasang netra memandang tajam
Saat itulah !!
Seberkas jilatan api penghancur bebas lepas dari genggaman
Tiada kehendak yang dapat menghalangi langkah
Tiada tindakan yang dapat menghalau tindakan

Kilatan lidah bara api yang diuraikan
Alurnya merinai perlahan !!
Menyelinap di antara rongga kegerahan hasrat
Tiada rasa panas yang menyelimuti kehendak
Arusnya begitu halus dan terasa nyaman

Membuat sang mangsa terbuai sekarat dalam nikmat
Menikmati segala rasa yang menjalar
Tiada getaran sang durga yang mengguncangkan jiwa
Bujuk rayunya amatlah sejuk melenakan jiwa
Membelai jilatan nafsu di sela gejolak hasrat

Sepasang mata ini !!
Tak berhenti menyala mencari mangsa korban cinta
Seulas senyumanpun terkembang indah
Dikala sang mangsa tertunduk resah dalam kegalauan duka
Langkah tegap bak Arjuna semakin bertindak mantab

Dikala sang mangsa hempaskan angan
Meratap iba disela sayap prahara yang terkepak
Saat itulah kehancuran akan mendera tanpa bisa dicegah
Rasa seakan jera dengan lantunan api yang membuai
Jiwa seakan takut dengan sepak terjang pengintai mangsa

Akulah wujud lelaki penyebar kesemuan cinta
Bara api kepuasanku semakin menyala nyata
Bila tetesan demi tetesan air mata duka
Menyirami tungku praharaku
Memenuhi dasar cawan kepuasanku

Akulah cermin lelaki penyebar cinta tanpa rasa
Kepakan sayap senyumanku seakan makin terkembang
Dikala derita yang tersebar mangalirkan tetesan merah
Menaklukan sang mangsa dalam ketidak berdayaan
Menenggelamkan impian dalam buaian mesra

Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa