Pernahkah, kau merasakan kepedihanku !!
Sanggupkah, kau menikmati derita yang menyapaku
Mengucap sesal, lebih mudah berayun penuhi waktu
Lenggangkan masa, palingkan kisah yang berlalu
Hatimu sungguh teramat culas !!
Watak dan ucapanmu terlihat begitu selaras
Tanpa merasa, seenaknya mengurai semangat ikhlas
Tanpa menikmati, kau berbalik lontarkan kata pedas
Tiada bosan kau hadir membingkai goda !!
Tiada jera, kau nikmati cercaan penuh bara
Kau tetap saja tiada pernah merasa berdosa
Lukisan kisahmu, kau anggap permainan belaka
Tiada pernah sudi lagi, hati ini terpedaya !!
Menutupi rongga derita yang hadir mendera
Rasanya tak terhargai tetesan air penghilang dahaga
Tiada pernah ada, tetesan keringat yang jatuh menerpa
Saat keterpurukanmu kembali menyapa
Carilah yang lain, tuk mengangkat segala derita
Senyum ini tetap mengembang tanpa berhiaskan duka
Doa terbaikku selalu iringi dengan siapapun yang kau puja
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Sanggupkah, kau menikmati derita yang menyapaku
Mengucap sesal, lebih mudah berayun penuhi waktu
Lenggangkan masa, palingkan kisah yang berlalu
Hatimu sungguh teramat culas !!
Watak dan ucapanmu terlihat begitu selaras
Tanpa merasa, seenaknya mengurai semangat ikhlas
Tanpa menikmati, kau berbalik lontarkan kata pedas
Tiada bosan kau hadir membingkai goda !!
Tiada jera, kau nikmati cercaan penuh bara
Kau tetap saja tiada pernah merasa berdosa
Lukisan kisahmu, kau anggap permainan belaka
Tiada pernah sudi lagi, hati ini terpedaya !!
Menutupi rongga derita yang hadir mendera
Rasanya tak terhargai tetesan air penghilang dahaga
Tiada pernah ada, tetesan keringat yang jatuh menerpa
Saat keterpurukanmu kembali menyapa
Carilah yang lain, tuk mengangkat segala derita
Senyum ini tetap mengembang tanpa berhiaskan duka
Doa terbaikku selalu iringi dengan siapapun yang kau puja
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar