Ilalang liar akhirnya jatuh tertunduk
Peluh menetes memberai suntuk
Tanpa mengucap jiwa menekan kutuk
Membasuh keresahan diujung ufuk
Derai khilaf jatuh menggenangi keluh
Rasa sesal makin riuh bergemuruh
Ketegaran nafas kelam akhirnya luruh
Mengolok kekufuran diam bersimpuh
Rasa benci menimang penuh ratap
Mencerca niat tanpa mau menetap
Dera laknat makin jelas meresap
Merayu kebencian erat mendekap
Sholah tertanam, jiwa tertunduk tekun
Wujud kesadaran kian hadir memburu
Nada sesal bergetar merayap sendu
Mengekang tindak mohon benih ampun
Gema kemenangan indah bersautan
Memuja kebesaran atas wujud AsmaNya
Tiada terasa butiran mata jatuh menerpa
Mengingatkan jiwa terbelenggu kedoliman
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Peluh menetes memberai suntuk
Tanpa mengucap jiwa menekan kutuk
Membasuh keresahan diujung ufuk
Derai khilaf jatuh menggenangi keluh
Rasa sesal makin riuh bergemuruh
Ketegaran nafas kelam akhirnya luruh
Mengolok kekufuran diam bersimpuh
Rasa benci menimang penuh ratap
Mencerca niat tanpa mau menetap
Dera laknat makin jelas meresap
Merayu kebencian erat mendekap
Sholah tertanam, jiwa tertunduk tekun
Wujud kesadaran kian hadir memburu
Nada sesal bergetar merayap sendu
Mengekang tindak mohon benih ampun
Gema kemenangan indah bersautan
Memuja kebesaran atas wujud AsmaNya
Tiada terasa butiran mata jatuh menerpa
Mengingatkan jiwa terbelenggu kedoliman
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar