PANGGUNG NGEYELMU

Panggung jenuhku
Kupenuhi dengan pudaran kata
Sejengkal kata kutoreh
Kubiarkan berarak memenuhi pentas
Menelaan dahaga kalimat

Aahh panggungku
Mengapa engkau terdiam
Mengapa tiada pintasan kata
Ungkapanmu terasa keluh
Maknapun tak bisa kupapar

Suaramu serak tak ketara
Mataku terpejam tuk menyimak
Namun nada suaramu tak terdengar
Hanya berbantah kata tiada akhir
Memudarkan hasrat yang bersarang

Aaahhhh sudahlah
Teruslah menapaki bait tak jelas
Aku bosan menyimaknya
Biarlah aku tertidur sekejap
Hilangkan penat menata otak tumpulku

Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa