Ketika mulut tak sanggup bicara
Jemari tangan sibuk menoreh kata
Merangkai huruf membentuk kalimat
Menempatkan ungkapan paling tepat
Di sela jemari tanpa bisa tersemat
Terkadang pula secara diam-diam
Suara datang beruntun disela kalam
Hati berucap namun mulut terbungkam
Jemariku sibuk meremas kata
Menyelinap mesra dicela kata penuh makna
Bait demi bait puisi yang tercipta
Perjalanannya diliputi rahasia
Alurnya selalu saja mengembara
Melewati samudera dibalik makna
Mengupas tiada menjadi ada
Disisi gelap yang aku pantau
Langkah anganku seperti gagu
Rasaku terasa tenggelam di matamu
Hatiku sibuk mengeja pustaka cinta
Menyalakan rindu yang tak bisa aku eja
Jemari tangan sibuk menoreh kata
Merangkai huruf membentuk kalimat
Menempatkan ungkapan paling tepat
Di sela jemari tanpa bisa tersemat
Terkadang pula secara diam-diam
Suara datang beruntun disela kalam
Hati berucap namun mulut terbungkam
Jemariku sibuk meremas kata
Menyelinap mesra dicela kata penuh makna
Bait demi bait puisi yang tercipta
Perjalanannya diliputi rahasia
Alurnya selalu saja mengembara
Melewati samudera dibalik makna
Mengupas tiada menjadi ada
Disisi gelap yang aku pantau
Langkah anganku seperti gagu
Rasaku terasa tenggelam di matamu
Hatiku sibuk mengeja pustaka cinta
Menyalakan rindu yang tak bisa aku eja
Berselimutkan kata
Bermandikan makna
Beralaskan rasa
Bermandikan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar