Jiwaku seakan meraung dan mendesis
Saat melihat bumiku bertindak bengis
Penghuni alampun seakan menangis
Melihat persada di guncang dengan tragis
Haruskah aku berteriak dan mengumpat
Saat melihat pepohonan tak lagi lebat
Air sungai pun berubah jadi hitam pekat
Diatas bumi banyak tumbuh bibit maksiat
Rinduku tak akan pernah susut dan habis
Menyingkirkan apapun yang berbau amis
Dalam sadar aku tak henti-hentinya mengkais
Agar keindahan yang tersisa tak akan terkikis
Sudi kiranya ini dijadikan pengingat
Agar tak ada lagi yang bertindak laknat
Bumi pun berkenan memeluk sebagai sahabat
Melangkah bersama mengemban sebuah amanat
Saat melihat bumiku bertindak bengis
Penghuni alampun seakan menangis
Melihat persada di guncang dengan tragis
Haruskah aku berteriak dan mengumpat
Saat melihat pepohonan tak lagi lebat
Air sungai pun berubah jadi hitam pekat
Diatas bumi banyak tumbuh bibit maksiat
Rinduku tak akan pernah susut dan habis
Menyingkirkan apapun yang berbau amis
Dalam sadar aku tak henti-hentinya mengkais
Agar keindahan yang tersisa tak akan terkikis
Sudi kiranya ini dijadikan pengingat
Agar tak ada lagi yang bertindak laknat
Bumi pun berkenan memeluk sebagai sahabat
Melangkah bersama mengemban sebuah amanat
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar