Wahai bidadari berkerudung ungu .. !?! ..
Engkau bagaikan bumi dengan hiasan keindahan alami.
Naungan wajahmu laksana lukisan alam yang mempesona.
Keanggunan panorama yang kau bingkisan dalam senyuman.
Membuat langit manjamu makin bergelora mengiringi rinduku.
Rinai hembusan angin mesramu ..
Sungguh sangat terasa menyelimuti segala rasa.
Merambat perlahan memenuhi ruang hati dan jiwaku.
Membuat diri ini terpukau memahat kasih tiada henti.
Menandai curahan sayang dengan kata syair tanpa ujung.
Disela kelelahan diri yang bergayut dalam kepenatan.
Akan selalu aku tampung .. !?! ..
Tetesan demi tetesan embun ketulusan.
Dalam sepasang telapak kesungguhan ini.
Akan selalu aku nikmati .. ?!? ..
Kesegaran kesuguhan jiwa yang kau curahkan.
Aku tak akan pernah bosan membasuh muka kemurnian ini ..
Dalam tampan kesungguhan niat yang aku senandungkan.
Engkau bagaikan bumi dengan hiasan keindahan alami.
Naungan wajahmu laksana lukisan alam yang mempesona.
Keanggunan panorama yang kau bingkisan dalam senyuman.
Membuat langit manjamu makin bergelora mengiringi rinduku.
Rinai hembusan angin mesramu ..
Sungguh sangat terasa menyelimuti segala rasa.
Merambat perlahan memenuhi ruang hati dan jiwaku.
Membuat diri ini terpukau memahat kasih tiada henti.
Menandai curahan sayang dengan kata syair tanpa ujung.
Disela kelelahan diri yang bergayut dalam kepenatan.
Akan selalu aku tampung .. !?! ..
Tetesan demi tetesan embun ketulusan.
Dalam sepasang telapak kesungguhan ini.
Akan selalu aku nikmati .. ?!? ..
Kesegaran kesuguhan jiwa yang kau curahkan.
Aku tak akan pernah bosan membasuh muka kemurnian ini ..
Dalam tampan kesungguhan niat yang aku senandungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar