Dikala awan kelabu menyibak lamunan pengupas asa.
Aku berucap sambil tengada mengharap titian nyata.
Aku tak akan berputus asa ..
Menjalani hidup mengarungi samudra impian.
Aku tak akan merasa lelah ..
Mengkayuh dayung tuk mendapatkan wujud bahtera.
Aku tak akan pernah merasa bosan ..
Mencari secawan benih murni dalam penawar rasa di hati.
Aku terus melangkah dalam wujud kepastian niat.
Menitih jalan berliku demi menemukan makna cinta.
Karena rambatan makna cinta yang sesungguhnya.
Merupakan symbol ketulusan dalam mata hati.
Kini sudah aku temukan apa yang menjadi ganjalan ..
Kini aku sudah tahu apa yang dimaksud dengan cinta.
Cinta bukanlah sekedar seikat ungkapan rasa.
Cinta bukanlah sekedar cerminan dari tutur kata.
Dan cinta bukan sekedar wujud pengorbanan raga.
Jika cinta hanya sekedar seikat ungkapan rasa.
Sudah pasti hati akan tersiksa tanpa bias.
Jika cinta hanya sekedar cerminan dari tutur kata.
Kebinasaan yang akan insan dapatkan dalam meraih cinta.
Jika cinta hanya sekedar pengorbanan raga.
Tiada jiwa yang merasa aman untuk meraih dan merasakannya.
Cinta yang sesungguhnya adalah sebelenggu perasaan.
Dimana bias langkah yang terungkap terwujud melalui ucapan.
Lalu detak rintisannya .. !?! ..
Tertuang nyata dalam pancaran pengorbanan.
Tanpa harus terpancing rumusan menang ataupun kalah.
Aku berucap sambil tengada mengharap titian nyata.
Aku tak akan berputus asa ..
Menjalani hidup mengarungi samudra impian.
Aku tak akan merasa lelah ..
Mengkayuh dayung tuk mendapatkan wujud bahtera.
Aku tak akan pernah merasa bosan ..
Mencari secawan benih murni dalam penawar rasa di hati.
Aku terus melangkah dalam wujud kepastian niat.
Menitih jalan berliku demi menemukan makna cinta.
Karena rambatan makna cinta yang sesungguhnya.
Merupakan symbol ketulusan dalam mata hati.
Kini sudah aku temukan apa yang menjadi ganjalan ..
Kini aku sudah tahu apa yang dimaksud dengan cinta.
Cinta bukanlah sekedar seikat ungkapan rasa.
Cinta bukanlah sekedar cerminan dari tutur kata.
Dan cinta bukan sekedar wujud pengorbanan raga.
Jika cinta hanya sekedar seikat ungkapan rasa.
Sudah pasti hati akan tersiksa tanpa bias.
Jika cinta hanya sekedar cerminan dari tutur kata.
Kebinasaan yang akan insan dapatkan dalam meraih cinta.
Jika cinta hanya sekedar pengorbanan raga.
Tiada jiwa yang merasa aman untuk meraih dan merasakannya.
Cinta yang sesungguhnya adalah sebelenggu perasaan.
Dimana bias langkah yang terungkap terwujud melalui ucapan.
Lalu detak rintisannya .. !?! ..
Tertuang nyata dalam pancaran pengorbanan.
Tanpa harus terpancing rumusan menang ataupun kalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar