Lambaian goresanmu tajam menggema
Melahap mahligai cumbu di relung jiwa
Ada getaran cerca merambat perlahan
Menyisir jejak yang melukis ketimpangan
Anggun sungguh uraian aksara tertuang
Menerjang segenggam etika penghalang
Hempaskan benih-benih kepicikan dunia
Melucuti ritme laku penyimpangan rasa
Tiada jeda aksara mendera tajam
Laksana sembilu kebenaran merajam
Menoreh hujatan tanpa ujung pangkal
Kalimat melaju seolah tak tersangkal
Sungguh runcing belati yang terpegang
Tunjukkan ketajaman laksana biang
Namun, semua hanyalah kesia-siaan belaka
Bias kebenarannya tak tersilap olah rasa
Dahagamu, tiada pernah raih kenikmatan
Kau ibarat bocah yang kehilangan mainan
Merajuk, marah tanpa tahu penempatan
Menghabiskan energi hanya tuk memukul air hujan
Melahap mahligai cumbu di relung jiwa
Ada getaran cerca merambat perlahan
Menyisir jejak yang melukis ketimpangan
Anggun sungguh uraian aksara tertuang
Menerjang segenggam etika penghalang
Hempaskan benih-benih kepicikan dunia
Melucuti ritme laku penyimpangan rasa
Tiada jeda aksara mendera tajam
Laksana sembilu kebenaran merajam
Menoreh hujatan tanpa ujung pangkal
Kalimat melaju seolah tak tersangkal
Sungguh runcing belati yang terpegang
Tunjukkan ketajaman laksana biang
Namun, semua hanyalah kesia-siaan belaka
Bias kebenarannya tak tersilap olah rasa
Dahagamu, tiada pernah raih kenikmatan
Kau ibarat bocah yang kehilangan mainan
Merajuk, marah tanpa tahu penempatan
Menghabiskan energi hanya tuk memukul air hujan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar