Lendir nista mengusap manja
Menjamah kelam berselempang noda
Aksara umpat nyata hadir menyapa
Mengolok dera bermahkota derita
Deru dendam ciptakan prahara
Singkirkan permata menyisir dusta
Biang tulus merayu kemelut asmara
Luruh, terhempas tiada berdaya
Manik indah kini memeluk gerah
Mengolok diri meminang resah
Noda pekat nyata menggores kisah
Samarkan setia merintis risalah
Tiada pantas adaku tetap bersanding
Wujud dirimu nyata tidaklah sebanding
Tiap langkah, jejakku kerap mengerling
Adamu sungguh tiada pernah bergeming
Untukmu wahai tambatan jiwa
Maafkan aku telah memupuk dusta
Pendosa tetaplah jadi pendosa
Raih sadar, iringi dua tanda di pusara
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Menjamah kelam berselempang noda
Aksara umpat nyata hadir menyapa
Mengolok dera bermahkota derita
Deru dendam ciptakan prahara
Singkirkan permata menyisir dusta
Biang tulus merayu kemelut asmara
Luruh, terhempas tiada berdaya
Manik indah kini memeluk gerah
Mengolok diri meminang resah
Noda pekat nyata menggores kisah
Samarkan setia merintis risalah
Tiada pantas adaku tetap bersanding
Wujud dirimu nyata tidaklah sebanding
Tiap langkah, jejakku kerap mengerling
Adamu sungguh tiada pernah bergeming
Untukmu wahai tambatan jiwa
Maafkan aku telah memupuk dusta
Pendosa tetaplah jadi pendosa
Raih sadar, iringi dua tanda di pusara
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar