RASA RINDU HANYA UNTUKMU

Bingkai bunga rindu yang kau suting itu
Terasa halus menghiasi jemari lentik tanganmu
Edarkan keanggunan tanpa terkikis oleh waktu
Hanyutkan segala impian yang bertajuk ragu

HURUF CINTA PENUH DUSTA

Kilasan senyum ini tetap beredar tulus
Membimbing rasa tuk mengurai rindu
Hanyutkan bimbang lenyapkan ragu
Selalu bergetar, tanpa harus meraih pupus

DAWAI TIADA WUJUD

Kemerduan nada suaramu
Sungguh sangat menghanyutkan jiwa
Tiada petikan rasa yang dapat menghalau
Seuntai rambatan syairmu nan begitu lugu
Menguncangkan kiduyng di sela kalbu

SEJUTA TANYA TIADA JAWAB

Lentera hati lama tak menapaki
Sirnakan sapa hanyut dalam keremengan
Ada rasa bergayut dalam kebimbangan
Merangkai senja, lengahkan kesadaran diri

BAHASA RASA

Dalam mengungkap getaran rasa !!
Terkadang salah menempatkan makna
Terkadang mudah beralih salah sangka
Terkadang pula mudah terbawa suasana

RETAKNYA ALTAR KALBU CINTAKU

Tetesan benih harap dalam sepenggal asa
Seakan melayang menerpah kesadaran
Sepasang bibir ini seakan bergetar tajam
Tanpa bisa mengurai kata dalam bentuk kalimat

TANDA-TANDA RASA

Keakraban jiwa dan rasa
Tiada pernah terbatas oleh masa
Setiap detik yang datang bersua
Keduanya jalan seiring berdua

SANDIWARA CINTA

Cukup sudah, kreasi senjamu !!

Rasa-rasanya diri ini merasa jenuh mengurai waktu
Segala tumpuhan alur kedahagaanmu
Tiada pernah lagi jadi sulaman dalam masaku

TIADA JALAN

Masih terasa hangat !!
Desahan mesra yang kau sunting
Menyibakan belenggu kelam
Membuat langkah makin tertambat

JILMAAN RINDU

Kutetap menyatukan rindu !!
Samarkan rasa yang merayap
Sanjungkan getar yang terhisap
Sirnakan dera di penghujung waktu

CINTA TAK TERLUPAKAN

Gelora amukan asmara yang engkau pendengarkan
Suaranya sungguh amat dasyat
Menggetarkan ruas rasa yang tumbuh dalam jiwa
Meruntuhkan ketegaran di sela ketulusan

NASEHAT NADA SUMBANG

Sungguh aku sangat menyesal
Menyunting rasa, justru di permainkan
Menyunting sadar di jadikan kedok
Jiwaku seakan memberontak tajam
Menghujat cermin dari prilakumu

SESALKU MENGUKIR WAKTU

Aku menyesal !!
Mengapa kita harus mengenal
Mengapa kita harus berbagi rasa
Menciptakan kisah indah termadah
Membingkiskan kemesraan tiada tara

AKHIR KISAH

Mengapa kau harus pergi !!
Tinggalkan jejak tanpa tertapaki
Menoreh pesan, tak termaknai
Bangkitkan gerah di lubuk hati

PERSINGGAHAN DUKA

Sungguh, aku teramat menyesal !!
Menyesal akan kebodohan diri
Menyesal akan keluwesan tindak
Tiada tega membalas kebohongan
Tiada mau menunjukkan dendam

HANYUTKAN LARA

Gelap gulita datang merajam
Merayap jelas menyapa kelam
Jiwa meronta memenuhi geram
Sambut kisah, hanyut tenggelam

BATU KALIMAYA

Ingin rasanya kuungkap segenggam keinginan
Aku edarkan dengan segenap ketulusan
Tiada sela yang dapat aku sembunyikan
Hasrat ini seakan makin tak tertahan

KEBISINGAN HATI

Andai aku tahu kebisingan hatimu !!
Tiada mungkin kusimak senandungmu
Kemerduan suaramu !!
Hanya umpan menjebak mangsamu

KISAH TERULANG

Kisah senja acapkali menyapa !!
Membingkai kebimbangan tiada tara
Keindahan rona selalu kupuja
Disetiap langkah senantiasa terbayang