KERASNYA BATU CINTAMU

Aku bukanlah batu ..
Yang berdiri lemah diatas kekeringan batu cintamu.
Aku hanyalah setetes air ..
Yang senantiasa jatuh menerpa membasahi jiwa.
Kesombangan diatas hamparan kerasnya rasamu.
Membuatku mengurai senja memintal makna.
Jejak langkahku seakan meresap ..
Menerobos melewati keangkuhan batu sekeras hati.

Aku tak segan-segan menyelinap didalam celah qalbu.
Mengusik kesadaran menghempaskan kekosongan.
Rangkaian ini terukir tuk mencari secercah cinta nan tulus.
Kian lama rasa ini terpendam dalam harap.
Bak bintang dari satu, ke dua, ke tiga hingga tak terhingga.

Di batas senja sebelum kau tiba ..
Indah nian ukiran makna yang aku pandang ..
Semua seakan menjilma dalam warna jingga.
Biasnya terasa merona menyelimuti hamparan jiwa.
Keterpesonaan ini seakan bebas lepas dalam asa.
Menyimak hadirnya belahan jiwa turun dari nirwana.

Terima kasih cinta ..
Karena mu aku ada nan bahagia.
Kau memang pantas di sebut si bunga rindu.
Semerbak Keharuman yang kau pintal ..
Senantiasa membingkai kerinduan dalam taman hati.
Membuat diri ini senantiasa terdiam dalam senyum bahagia.