SEONGGAK HARAP

Tahukah kamu wahai sayangku.
Engkaulah satu-satunya rinai cahaya kegundahanku.
Engkaulah satu-satunya tembang dalam penantianku.
Karena engkaulah ..

KEBEBASAN RINDU

Kaukah yang menggenggam rembulan di bingkai jendela.
Lalu engkau menghiasinya.
Dengan kerinduan yang membara.
Kaukah yang membulatkan.

LORONG SEPI

Meski tertatih penuh jerih.
Langkah kaki ini ..
Tetap saja tak mau berhenti untuk berayun.
Derap langkahnya teramat berat terasa.

KETERLAMBATAN

Pernahkah engkau sadari akan dilema usia
Kemolekan dan ketegaran raga
Sedikit demi sedikit mulai susut menyapa rapuh
Guratan masa senjapun mulai menyapa

AJARI AKU

Tolong ajari aku !!
Dengan untaian kata yang paling aku benci
Agar dalam setiap inchi ungkapannya itu
Aku bisa menyimak sela kebaikan

KREASIKU

Ada saatnya aku berdendang
Ada saatnya pula aku merangkai sajak
Ketika aku sudah memulai berdendang dengan rayuan
Rumput dan ilalangpun akan terdiam

CUMA KAMU

Akankah aku tetap terbelenggu.
Jangankan bergerak bebas ..
Melepaspun aku terasa sudah tak mampu.
Segala keinginanku sudah lama terpasung.

CAWAN RINDU

Mengapa harus tidak !!
Bila dalam belaian kesedihan ini
Aku hanya mampu menoreh sebait puisi