Pages

Sabtu, 16 Februari 2008

GAUNG PRAHARA MALAM

Kutimang-timang buah pohon kapas
Kubolak-balikan hantaran peluntur lelah
Detik melangkah edarkan senyum puas
Saksikan jedelah hidup jauhi asa indah

Detik penoreh cerita tersenyum sipu
Menggoda hantaran imaji tuk berlagu
Pengunci rasa ikut pula menggoda
Meramu onak menggelitik iringi dera

Terpuruk sudah jalur rembulan malam
Getaran pekat melabur dalam senyap
Nyanyian sumbang hadir kian merajam
Merayu penampung bunyi agat tak lelap

Ganjalan pengukir masa raih kelam
Tonggak penetral lelahpun telah karam
Jiwa berontak, menggapai dera kusam
Akara menjelma, meniti masa jadi suram

Hati mengolok-olok detik merambat pelan
Iringi jendela hidup tak lagi bisa berkelakar
Saat gema suara sabda sambut kehadiran
Jiwapun pasrah, saat raga harus jatuh terkapar

ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar