Pages

Jumat, 15 Februari 2008

KEMELUT PAGI

Batu pualam bening hadir mencibir
Mencemooh sekelumit rupa menahan getir
Tertawa terpingkal penuh rasa suka cita
Tunjukkan rona wajah pengungkap murka

Jendela hidup tertatih-tatih raih kuncup
Sambut kehadiran bias tulus iringi senyum
Pancaran silau merayap, rasapun tertekap
Hangatnya meraba, kabarkan tentang kalam

Rasa gerah tetap menggelitik kejengkelan
Teringat gagalnya katupkan sepasang netra
Goda kian meliar, edarkan sejuta paksaan
Terapkan agar kilatan netra tetap terbuka

Bulir bening menyeruak menetes di pipi
Mewakili rasa pedih saat menahan diri
Tiada gairah sambut energi cahaya pagi
Hanya sejuta kutuk serapah giat menyatroni

ᵦₑᵣₘₐₙdᵢₖₐₙ ₖₐₜₐ
ᵦₑᵣₛₑₗᵢₘᵤₜₖₐₙ ₘₐₖₙₐ
ᵦₑᵣₐₗₐₛₖₐₙ ᵣₐₛₐ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar