Ku simak, derai sajak tercecer
Ku baca, rinai bait meliar
Ku kumpulkan ungkap teredar
Ku jadikan lantunan dalam gusar
Guratan aksara sajak terbenam
Goresan mengungkap nada kelam
Getarannya terasa pedih terajam
Gelap mengusik makna menghujam
Sayatan puisi menerpa di kalbu
Syair beralun bermadah empedu
Serunai lembut menusuk hulu
Santun kata bermajaskan sembilu
Tiada lagi sisa-sisa kepingan rindu
Torehan kisah kini terbelenggu
Tiada keinginan mengulur waktu
Tataan rasa kini telah berlalu
Malam terbelenggu dalam bisu
Manik-manik rindu menuai semu
Majas keangkuhan terikat malu
Menyita sesal sepanjang waktu
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Ku baca, rinai bait meliar
Ku kumpulkan ungkap teredar
Ku jadikan lantunan dalam gusar
Guratan aksara sajak terbenam
Goresan mengungkap nada kelam
Getarannya terasa pedih terajam
Gelap mengusik makna menghujam
Sayatan puisi menerpa di kalbu
Syair beralun bermadah empedu
Serunai lembut menusuk hulu
Santun kata bermajaskan sembilu
Tiada lagi sisa-sisa kepingan rindu
Torehan kisah kini terbelenggu
Tiada keinginan mengulur waktu
Tataan rasa kini telah berlalu
Malam terbelenggu dalam bisu
Manik-manik rindu menuai semu
Majas keangkuhan terikat malu
Menyita sesal sepanjang waktu
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar