Tak usah berhias di cermin retak
Edarkan hias tetap tak tampak
Anggun wajahmu pasti tak terjamak
Terkadang jenuh raih rasa muak
Tetapkah, kau menyimak keanggunan
Retakannya sudah ciptakan serpihan
Bukan kebanggan yang kau dapatkan
Justru dera derita yang kau rasakan
Apa yang kau harap dari cermin retak
Apa yang ada, pasti tak akan tersimak
Menyamarkan wajah nan rupaman
Ciptakan jengah penuh penyesalan
Tiada mungkin, yang jelas terpampang
Terasa pula pada yang memandang
Yang terlihat, hanya sebuah bayang
Nyata tercipta, namun tak terkenang
Tetapkah menyimak cermin retak
Tiada kejelasan apa yang nampak
Nyata didepan, jiwa menuai umpat
Rasa merundung, hati terasa tersayat
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Edarkan hias tetap tak tampak
Anggun wajahmu pasti tak terjamak
Terkadang jenuh raih rasa muak
Tetapkah, kau menyimak keanggunan
Retakannya sudah ciptakan serpihan
Bukan kebanggan yang kau dapatkan
Justru dera derita yang kau rasakan
Apa yang kau harap dari cermin retak
Apa yang ada, pasti tak akan tersimak
Menyamarkan wajah nan rupaman
Ciptakan jengah penuh penyesalan
Tiada mungkin, yang jelas terpampang
Terasa pula pada yang memandang
Yang terlihat, hanya sebuah bayang
Nyata tercipta, namun tak terkenang
Tetapkah menyimak cermin retak
Tiada kejelasan apa yang nampak
Nyata didepan, jiwa menuai umpat
Rasa merundung, hati terasa tersayat
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar