Cahaya semerbak mengikis gundah
Merangkum bias, pancaran merekah
Kemilau semangat terpentik sudah
Iringi gemulai tatapan si lincah
Hilang rasanya penat mendera
Tersambut manyun si benih jiwa
Rasa kantukpun seakan sirna
Sambut tantangan si tunas masa
Langkah tergesa iringi tantangan
Menuai celoteh si buah idaman
Seulas senyum seakan teracuhkan
Wajah cemberut tanyakan kehadiran
Duuh, bidadari si kecil mungil
Mana bias sifatmu yang usil
Mana lagakmu yang terbiasa jail
Jangan diam, cepatlah memanggil !!
Sekelumit senyum hadir menggoda
Omelan lugu Iringi tatapan manja
Keceriaan, kerap sambut rayuan
Ulurkan tangan, tuk pinta duduk di pangkuan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Merangkum bias, pancaran merekah
Kemilau semangat terpentik sudah
Iringi gemulai tatapan si lincah
Hilang rasanya penat mendera
Tersambut manyun si benih jiwa
Rasa kantukpun seakan sirna
Sambut tantangan si tunas masa
Langkah tergesa iringi tantangan
Menuai celoteh si buah idaman
Seulas senyum seakan teracuhkan
Wajah cemberut tanyakan kehadiran
Duuh, bidadari si kecil mungil
Mana bias sifatmu yang usil
Mana lagakmu yang terbiasa jail
Jangan diam, cepatlah memanggil !!
Sekelumit senyum hadir menggoda
Omelan lugu Iringi tatapan manja
Keceriaan, kerap sambut rayuan
Ulurkan tangan, tuk pinta duduk di pangkuan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar