Lelah sudah diri ini tuk mengulas langkah ..
Jenuh sudah diri ini tuk mengukir cerita indah ..
Semuanya seakan musnah dengan seonggak kilaf ..
Semuanya seakan lunglai dengan sebercak noda.
Jenuh sudah diri ini tuk mengukir cerita indah ..
Semuanya seakan musnah dengan seonggak kilaf ..
Semuanya seakan lunglai dengan sebercak noda.
Membuat diri ini terasa gerah ..
Tanpa bisa mengungkap menyampaikan uraian maaf.
Impian demi impian yang aku susun pada rinai kesempatan ..
Seakan pupus dengan kekerasan hati yang terwujud.
Hempasan harap yang bergayut diantara keping asa ..
Pada akhirnya bergumul berpelukan dengan duka lara ..
Kupasan niat yang terpancarpun ..
Akhirnya terpuruk dalam legam menghiasi percikan rasa kecewa ..
Aku sudah tak berdaya lagi ..
Melepaskan kemesraan yang sudah terlanjur tertanan ..
Aku sudah tak sanggup lagi menyusun semangat diri ..
Semuanya seolah terhempas pergi ..
Menciptakan kebencian yang bergemuruh dalam dada.
Mengusik benih kepercayaan yang sudah terkoyak ..
Rasa sesalku ini benar-benar sudah tak terbatas.
Membuat diri ini senantiasa mengumpat diri ..
Menghukum sadar didalam jurang kehampaan jiwa.
Rasa salahku ini memang sudah tak terampunkan ..
Membuat diri ini makin gelap tuk melangkah ..
Tiada cahaya manapun yang dapat memberi terang.
Kecuali hanya pancaran manik-manik kata maaf darimu.
Untuk itu .. !?! ..
Terimalah kata maafku wahai bidadari berkerudung ungu.
Tanpa bisa mengungkap menyampaikan uraian maaf.
Impian demi impian yang aku susun pada rinai kesempatan ..
Seakan pupus dengan kekerasan hati yang terwujud.
Hempasan harap yang bergayut diantara keping asa ..
Pada akhirnya bergumul berpelukan dengan duka lara ..
Kupasan niat yang terpancarpun ..
Akhirnya terpuruk dalam legam menghiasi percikan rasa kecewa ..
Aku sudah tak berdaya lagi ..
Melepaskan kemesraan yang sudah terlanjur tertanan ..
Aku sudah tak sanggup lagi menyusun semangat diri ..
Semuanya seolah terhempas pergi ..
Menciptakan kebencian yang bergemuruh dalam dada.
Mengusik benih kepercayaan yang sudah terkoyak ..
Rasa sesalku ini benar-benar sudah tak terbatas.
Membuat diri ini senantiasa mengumpat diri ..
Menghukum sadar didalam jurang kehampaan jiwa.
Rasa salahku ini memang sudah tak terampunkan ..
Membuat diri ini makin gelap tuk melangkah ..
Tiada cahaya manapun yang dapat memberi terang.
Kecuali hanya pancaran manik-manik kata maaf darimu.
Untuk itu .. !?! ..
Terimalah kata maafku wahai bidadari berkerudung ungu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar