Dulu, kau hantarkan pesona
Mengisi ruang dahaga tertunda
Kau suruh aku menyambutnya
Menikmati getaran paling iya
Mengisi ruang dahaga tertunda
Kau suruh aku menyambutnya
Menikmati getaran paling iya
Dulu, saat aku memuja nikmat
Kau edarkan keindahan hasrat
Kau laburi rona goda memikat
Merintis sajak berbenih syahwat
Dulu, ketika aku menjadi ombak
Perhatianmu acapkali merangak
Memorakporandakan kehendak
Meredam anggara tak berontak
Kini karisma pesonamu surut
Lengkapi anggunmu kian susut
Kau hanya tanda baca pengecut
Elok ucap rapal doa menghasut
Masih terngiang bisikan sesaat
Memoles niat bersiluetkan pekat
Kau bersua menghipnotis hasrat
Luruhkan sadar menyemai laknat
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar