Ajang perhelatan aksara sampai puncak
Asah memberai hiasi imaji menari rancak
Arahkan makna menelusuri bisikan benak
Akara menetap samarkan biang perusak
Asah memberai hiasi imaji menari rancak
Arahkan makna menelusuri bisikan benak
Akara menetap samarkan biang perusak
Madah aksara sejati luruh tanpa ada arti
Menjunjung pranata simbol teman sehati
Mata terpentang lebar tiada menuai pasti
Maharkan harga diri hanya untuk raih puji
Butiran benih suram menghipnotis hati
Bagaikan gumpalan debu berias benci
Berbagi imaji nyata telah terkontaminasi
Busungkan dada sesumbar siapa diri ini
Yaum berganti kian tegar ciptakan anca
Yelyel tirani tawarkan sepercik anala
Yuda aksara melonjak bentangkan nista
Yakut tergenggam selipkan dahaga jiwa
Aaahh sudahlah, tetap kembali semula
Afsunnya ajang kekata tak bisa dirasa
Aksara terbentang tak memiliki tanda
Abaikan norma meraup sejuta karisma
Racikan sanjungan kini erat tergenggam
Rabak etika menumpuk berjutajuta rajam
Rahasia kalimah sudah tak lagi tersulam
Rafaksi pun giat menjadi pajangan kelam
Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar