Satu persatu pemegang poros luruh
Satu persatu pengabdi amanah hilang
Semerbak nama telah menjadi bayang
Susutkan kehendak masa kian keruh
Satu persatu pengabdi amanah hilang
Semerbak nama telah menjadi bayang
Susutkan kehendak masa kian keruh
Edaran cahaya penjaga kini kian rapuh
Elok tingkah perlahan tak lagi ampuh
Ego bertebaran berebut dalam remang
Etika hilang rayakan kemunculan biang
Serpihan harap makin menuai racuh
Sekelumit solah ciptakan benih cabuh
Sapa rasa berbisik tak lagi terpegang
Sekilas hadir samarkan kekata garang
Aral berjejer bersiap 'tuk menghadang
Arus puja benih nista kian terpampang
Adab perilaku kini sudah tak terbasuh
Atribut memijar jiwa pun terlihat lusuh
Lentera hati terpuruk kesadaran terbuang
Lepaskan kendali menumpuk kias usang
Lenyapnya getar nurani kelam kian tumbuh
Lembar rasa tertutup, jiwa pun jadi gaduh
Berselimutkan makna
Beralas rasa
Bermandi kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar