Seuntai prawala tiada pernah marma
Terbuai madaharsa mengikat tuwuh
Pirataku tiada selaras iringi tikah
Sambut suma menapak bersama anila
Pirataku terasa kiki mengaku anindya
Menyandang anindya tanpa mau luruh
Melabur pirata tuk hadirkan sarinah
Pacupikan sarinah, membasuh sarirah
Adakah prawala yang tak terganti
Bila pirata tetap melengahkan diri
Hanya wiksita yang akan di dapati
Ini hanyalah wacana prawala jati diri
Halau madaharsa, merajam meraih idi
Martini meraih wujud kemilau widuri
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Sampiran kata :
Anila (angin)
Anindya (sempurna/tidak salah)
Kiki (malu)
Luruh (meneliti)
Madaharsa (nafsu cinta)
Marma (sangat meresap)
Martini (hatinya menyebar)
Pacupi (memancar)
Pirata (jiwa)
Prawala (petunjuk)
Sarinah (riang/semangat)
Sarirah (tubuh/diri pribadi)
Suma (kesal)
Tikah (prilaku)
Tuwuh (hidup)
Widuri (pemata)
Wiksita (menyedihkan)
Berusaha merangkai kata yang terbaik untuk mengungkap makna kata dalam hati .. Walau terkesan sedikit agak gila dan kurang waras .. Tapi dalam niatan, tetap memegang prinsip mengikat tali "Silaturahim" dan menjalin tali persahabatan .. Agar cerminan langkah kedepan bisa lebih baik dari pada langkah di hari ini ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar