Biasakan hidup dengan cara MANDIRI.
Karena sesungguhnya hidup dengan cara MANDIRI itu, merupakan tahapan atau fase bagi insan untuk menunai pembelajaran yang teramat berharga. Khususnya untuk diri insan sendiri.
Dalam hidup, apapun yang tak terduga dan apapun yang tidak di perkirakan pasti akan terjadi. Dan ini merupakan titik PUNCAK pembelajaran tersendiri sesuai dengan kemampuan yang di miliki
Baik itu dari segi PEMANTAUAN atau PEMIKIRAN. Dan mau ataupun tidak mau, seyogiannya mereka harus melaksanakannya.
Dengan demikian, kedepannya mereka (insan) akan merasakan hidup dengan keMANDIRIan yang hakiki.
Adapun KUPASAN tentang ungkapan MANDIRI itu sendiri, saya coba mengurainya :
>> MAngan seNDIRI (Makan Sendiri)
Bila kita merasa sudah memiliki pemikiran keDEWASAan, sudah selayaknya kita tak pernah lelah untuk selalu BERUSAHA dan tidak cuma menggantungkan PEMBERIAN ataupun BANTUAN dari orang lain.
Dengan demikian, kita dapat merasakan jerih payah dan juga bisa merasakan, bagaimana nikmatnya hasil dari keringat kita.
Pantaskah, insan yang sudah berumur serta memiliki kenormalan. Ketika menikmati makanan dan minuman harus di suapi terdahulu tanpa melakukan tindakan.
Apakah bisa menjamin, makanan yang disuapkan tersebut setiril atau bersih (HALAL)
Seenak apapun makanan yang dinikmati, yang pasti akan terasa hambar saat memasuki mulut.
>> MAndi seNDIRI (Mandi Sendiri)
Periksalah kekurangan diri sendiri.
Ketika mengetahui diri kita kotor atau kurang bersih. Segeralah mandi demi membersihkan kotoran yang menempel pada diri kita.
Dengan demikian, kita akan merasakan keSEGARan dan keBUGARan setelah selesai mandi.
Demikian halnya yang kita alami disetiap waktu saat kita mengukir cerita hidup. Yang pasti kita pasti pernah melakukan kesalahan ataupun dosa.
Baik itu kesalahan di sengaja ataupun tidak.
Baik itu kesalahan sesama insan atau kesalahan pada sang PENCIPTA.
Ketika kita menyadarinya, segera membersihkannya secara tawadhu' tanpa di tunda lagi.
Sebelum orang lain membersihkan dan menelanjangi kekurangan dan kesalahan kita ..
>> MAngkel seNDIRI (Jengkel Sendiri)
Simpanlah keJENGKELan bila hal itu kita rasakan .. jadikan kejengkelan itu sebagai CAMBUK ujian dan pembelajaran pada diri .. agar kita bisa mendapatkan ketenangan yang sesungguhnya .. dan jangan sampai mengikut sertakan orang ke 3 .. karena hal itu justru akan menambah kejengkelan tetap berlarut-larut tanpa ketemu garis akhir ..
>> MAntang-mantang seNDIRI (Sekarat Sendiri)
KeSENGSARAan atau keSUSAHan sudah pasti pernah hinggap dan siapapun pernah mengalami dan merasakannya .. masa paling SULIT itu merupakan langkah AWAL menuju KEBERHASILAN .. itupun kalau kita mau menyimak dan memahami bagaimana kita mengawali langkah menuju KEGAGALAN ..
>> MAti seNDIRI (Meninggal Sendiri)
Mematikan diri sendiri .. meMATIkan kepercayaan, rezeki, wawasan dan kebaikan ..
Ini merupakan cermin dari ketidak puasan seseorang yang di beri AMANAH .. akan tetapi tidak bisa mewujudkannya .. dimana AMANAH yg di percayakan di salah gunakan .. hanya menuruti HASRAT pada dirinya sendiri.
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Dalam hidup, apapun yang tak terduga dan apapun yang tidak di perkirakan pasti akan terjadi. Dan ini merupakan titik PUNCAK pembelajaran tersendiri sesuai dengan kemampuan yang di miliki
Baik itu dari segi PEMANTAUAN atau PEMIKIRAN. Dan mau ataupun tidak mau, seyogiannya mereka harus melaksanakannya.
Dengan demikian, kedepannya mereka (insan) akan merasakan hidup dengan keMANDIRIan yang hakiki.
Adapun KUPASAN tentang ungkapan MANDIRI itu sendiri, saya coba mengurainya :
>> MAngan seNDIRI (Makan Sendiri)
Bila kita merasa sudah memiliki pemikiran keDEWASAan, sudah selayaknya kita tak pernah lelah untuk selalu BERUSAHA dan tidak cuma menggantungkan PEMBERIAN ataupun BANTUAN dari orang lain.
Dengan demikian, kita dapat merasakan jerih payah dan juga bisa merasakan, bagaimana nikmatnya hasil dari keringat kita.
Pantaskah, insan yang sudah berumur serta memiliki kenormalan. Ketika menikmati makanan dan minuman harus di suapi terdahulu tanpa melakukan tindakan.
Apakah bisa menjamin, makanan yang disuapkan tersebut setiril atau bersih (HALAL)
Seenak apapun makanan yang dinikmati, yang pasti akan terasa hambar saat memasuki mulut.
>> MAndi seNDIRI (Mandi Sendiri)
Periksalah kekurangan diri sendiri.
Ketika mengetahui diri kita kotor atau kurang bersih. Segeralah mandi demi membersihkan kotoran yang menempel pada diri kita.
Dengan demikian, kita akan merasakan keSEGARan dan keBUGARan setelah selesai mandi.
Demikian halnya yang kita alami disetiap waktu saat kita mengukir cerita hidup. Yang pasti kita pasti pernah melakukan kesalahan ataupun dosa.
Baik itu kesalahan di sengaja ataupun tidak.
Baik itu kesalahan sesama insan atau kesalahan pada sang PENCIPTA.
Ketika kita menyadarinya, segera membersihkannya secara tawadhu' tanpa di tunda lagi.
Sebelum orang lain membersihkan dan menelanjangi kekurangan dan kesalahan kita ..
>> MAngkel seNDIRI (Jengkel Sendiri)
Simpanlah keJENGKELan bila hal itu kita rasakan .. jadikan kejengkelan itu sebagai CAMBUK ujian dan pembelajaran pada diri .. agar kita bisa mendapatkan ketenangan yang sesungguhnya .. dan jangan sampai mengikut sertakan orang ke 3 .. karena hal itu justru akan menambah kejengkelan tetap berlarut-larut tanpa ketemu garis akhir ..
>> MAntang-mantang seNDIRI (Sekarat Sendiri)
KeSENGSARAan atau keSUSAHan sudah pasti pernah hinggap dan siapapun pernah mengalami dan merasakannya .. masa paling SULIT itu merupakan langkah AWAL menuju KEBERHASILAN .. itupun kalau kita mau menyimak dan memahami bagaimana kita mengawali langkah menuju KEGAGALAN ..
>> MAti seNDIRI (Meninggal Sendiri)
Mematikan diri sendiri .. meMATIkan kepercayaan, rezeki, wawasan dan kebaikan ..
Ini merupakan cermin dari ketidak puasan seseorang yang di beri AMANAH .. akan tetapi tidak bisa mewujudkannya .. dimana AMANAH yg di percayakan di salah gunakan .. hanya menuruti HASRAT pada dirinya sendiri.
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar