Ketika mulut terdiam tanpa kata
Hamparan sadar merebak penuh asa
Tiada ungkap menjelma dalam rasa
Hasrat terasa berteriak dan meronta
Melepas dahaga yang kian menggoda
Sungguh lihai engkau berlabur bayang
Diantara samar engkau berkumandang
Di sela lengah engkau pasti bersarang
Diam tanpa kata aku hanya bisa meredam
Sekali aku terusik, pasti kau ku hantam
Diam tanpa kata bukan berarti tak tahu
Sesungguhnya aku tahu siapa dirimu
Andai engkau merubah wajah jadi seribu
Mengganti nama sampai beribu-ribu
Aku akan tetap tahu akan wujudmu
Keindahan yang aku puja sepenuh jiwa
Kau hempaskan begitu saja tanpa cela
Kau singkirkan tanpa memikirkan luka
Kepalsuanmu sudah melebihi takaran
Sampai kau melupakan aku punya kemampuan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Hamparan sadar merebak penuh asa
Tiada ungkap menjelma dalam rasa
Hasrat terasa berteriak dan meronta
Melepas dahaga yang kian menggoda
Sungguh lihai engkau berlabur bayang
Diantara samar engkau berkumandang
Di sela lengah engkau pasti bersarang
Diam tanpa kata aku hanya bisa meredam
Sekali aku terusik, pasti kau ku hantam
Diam tanpa kata bukan berarti tak tahu
Sesungguhnya aku tahu siapa dirimu
Andai engkau merubah wajah jadi seribu
Mengganti nama sampai beribu-ribu
Aku akan tetap tahu akan wujudmu
Keindahan yang aku puja sepenuh jiwa
Kau hempaskan begitu saja tanpa cela
Kau singkirkan tanpa memikirkan luka
Kepalsuanmu sudah melebihi takaran
Sampai kau melupakan aku punya kemampuan
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar