Pages

Minggu, 14 Juni 2015

RETAKNYA ALTAR KALBU CINTAKU

Tetesan benih harap dalam sepenggal asa
Seakan melayang menerpah kesadaran
Sepasang bibir ini seakan bergetar tajam
Tanpa bisa mengurai kata dalam bentuk kalimat

Tiada suara yang terdengar disela desah
Hanya sepasang mata yang terbelalak
Menyaksikan kisah laksana keranda
Bersiap diri membawa kedukaan

Pancaran sepasang mata ini !!
Bergerak lemah menyiratkan kelesuhan dalam diam
Hamparan altar kalbu ku terasa retak
Menahan beban rasa yang semakin lama semakin berat

Entah sampai kapan altar kalbu ini diam walau tertekan
Suara berderek pun seolah berlanjut tanpa henti
Menyuarakan teriakan keras !!
Menyisihkan lamunan yang terbuai dengan langkah usang

Sepasang kaki penompang inipun
Sudah goyah, tiada sanggup menompang raga
Tak kuasa menahan himpitan beban yang begitu dasyat
Tiada pernah mengukir nyata dalan kedustaan

Aku berusaha bertahan dengan menggapai tonggak ketegaran.
Tapi sepasang lengan ku terasa lemah dan lumpuh
Tanpa bisa bergerak walau sekedar mengayun
Demi menemukan tumpuhan yang selama ini menyelimuti

Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar